Rekan Sepanggilan, Menulislah!

Pengunjung yang terhormat, para saksi Kristus & para pelayan Tuhan, ini adalah blog mutiara DOA, SAAT TEDUH dan MEDITASI Kristen (kecuali sisipan-sisipan khususnya). Sebuah Kedai Doa, Warung SaTe, atau Kantin Yoga, terserah Anda menyebutnya. Kalo saya, ini Cafe Shalom:-) Lebih dari itu, blog ini adalah ajakan untuk menulis. Tulislah apa saja, selembar sehari, di diary atau jurnal pribadi. Don't worry, bahan-bahannya akan Tuhan kirim tiap hari, lewat berbagai macam situasi, Anda hanya tinggal mencatatnya dengan setia & sepenuh hati. Apapun genre-nya, semua bentuk tulisan itu bagus. Semua memastikan agar kita tak mudah lupa berkat dan pesan-Nya untuk jangka waktu sangat lama. Dan sudah barang tentu, tulisan Anda bisa jadi berkat buat sesama, asupan sehat bagi keluarga besar gereja-Nya. Selamat mencoba. Mulailah hari ini!

Selasa, 25 Oktober 2011

Hidangan Pembuka

Panggilan Tidak Terjawab

Tadi waktu aku di rental VCD, Pdt. Peter dan Ibu telpon ke HP-ku. Nada dering ku-silent, jadi aku tidak mendengar nada panggil itu. Tanda getar juga ku-non-aktifkan. Yang jelas, aku sibuk pilih film tadi. Sampai di pastori baru tahu aku, ada 9 panggilan tidak terjawab (miss-calls). Untung mereka masih tunggu aku. Rupanya aku diajak dinner, rayain ultah pernikahan mereka ke-23. Bebek goreng lahap kusantap, suasana akrab dan kisah-kisah cinta mereka kudapat. Aku merasa terhormat, mereka ajak aku rayain moment spesial mereka. Ini malam yang menyenangkan.
  
Pulangnya, sesampai di kamar kupandangi lagi HP-ku, di menu Daftar Panggil itu : 9 panggilan tidak terjawab! “Rugi andai aku tak ikut tadi”, pikirku. Tiba-tiba pertanyaan-pertanyaan beruntun ini menyerbu pikiranku:
Mengapa kamu tidak merasa rugi ketika di pagi / malam hari kamu tidak Saat Teduh atau berdoa? Tahukah kamu berapa kali nada panggil dari sorga itu berdering, mengetuk pintu hatimu tiap pagi, tiap malam, bahkan tiap saat ? Berapa kali panggilan tak terjawab menurutmu ? 9x ? 90x ? 9 juta x ?
Hari-harimu begitu sibuk, bising. Mengapa suara batinmu justru kamu silent ? Mengapa tanda getarnya justru kamu non-aktifkan ? Hati dan kepalamu justru kamu biarkan terhimpit agenda-agendamu, terjepit target-targetmu, dan kekuatiranmu. Padahal ….tangan berlobang paku itu tidak mengetok asal-asalan. Itu ketukan kekasih yang sangat kasmaran, ketukan berulang dan berulang, yang pastilah tidak harapkan penolakan!
  
YA, malam ini aku hampir melewatkan makan malam yang spesial dan kisah-kisah cinta yang menghangatkan. Rugi besar kalau kelak kita melewatkan Perjamuan Besar yang merayakan kemenangan dan kemuliaan Tuhan, yang penuh hidangan suka-cita dan kisah-kisah karya keselamatan Tuhan !

Wahyu 3:20
 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

Kidung Agung 5:2 
Aku tidur, tetapi hatiku bangun. Dengarlah, kekasihku mengetuk. "Bukalah pintu, dinda, manisku, merpatiku, idam-idamanku, karena kepalaku penuh embun, dan rambutku penuh tetesan embun malam!"


Solo, Ahad 8 Oktober ’06
After dinner bebek goreng
di lesehan Pasar Gedhe

Tidak ada komentar: