Rekan Sepanggilan, Menulislah!

Pengunjung yang terhormat, para saksi Kristus & para pelayan Tuhan, ini adalah blog mutiara DOA, SAAT TEDUH dan MEDITASI Kristen (kecuali sisipan-sisipan khususnya). Sebuah Kedai Doa, Warung SaTe, atau Kantin Yoga, terserah Anda menyebutnya. Kalo saya, ini Cafe Shalom:-) Lebih dari itu, blog ini adalah ajakan untuk menulis. Tulislah apa saja, selembar sehari, di diary atau jurnal pribadi. Don't worry, bahan-bahannya akan Tuhan kirim tiap hari, lewat berbagai macam situasi, Anda hanya tinggal mencatatnya dengan setia & sepenuh hati. Apapun genre-nya, semua bentuk tulisan itu bagus. Semua memastikan agar kita tak mudah lupa berkat dan pesan-Nya untuk jangka waktu sangat lama. Dan sudah barang tentu, tulisan Anda bisa jadi berkat buat sesama, asupan sehat bagi keluarga besar gereja-Nya. Selamat mencoba. Mulailah hari ini!

Rabu, 28 Maret 2012

Tuhan di Kursi Terdakwa

Ini Dunia Bapa, sekaligus ruang sidang adili Dia
Manusia hakimnya, iblis jaksa penuntut umumnya.
Dia tak butuh dibela, tapi sengaja andalkan kesaksian kita.

Kita saksi setia, atau saksi dusta?
Di atas di bawah mimbar, di dalam di luar gedung gereja,
saksi yang meringankan atau memberatkan Dia?
Mulut yang satu ini, bela Dia atau khianati Dia?
Hidup kita hari ini, muliakan Dia atau sangkali Dia?

Karena mulut dan perilaku kitalah penentu vonisnya:
Dia bebas, leluasa hangatkan dan ubah hati mereka,
atau Dia dihinakan, di ruang hati mereka,
lalu disalibkan, di bukit tegar tengkuk mereka.
Ya, mereka yang diam-diam perhatikan hidup kita!

Maka sebelum bicara, bercerita, bekerja,
teduhlah, heninglah waktu pagi di hadapan-Nya.
menatap mata-Nya, pandangi bilur-bilur-Nya,
rasakan kembali gairah cinta kasih-Nya pada kita.
Jangan terlambat seperti Petrus, sesal tiada tara:
menatap mata-Nya usai kokok ayam ke 3, setelah dusta ke 3 !

Janganlah mengucapkan saksi dusta atas sesamamu manusia
(Keluaran 20:16) 
Matius 5:16
Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

SAAT, 11 Nop ‘05 
Inspirasi: Kotbah Kian Guan di chapel tadi pagi

Tidak ada komentar: