tiga mahasiswa diopname,
tiga lagi harus tusuk jarum.
Mereka koordinator segala tetek-bengeknya.
Entah berapa lagi yang diberi jatah telinga mereka;
tentang keluarga
tentang relasi-relasi di asrama.
Mereka konselor dan fasilitator jalan keluarnya.
Bagi yang dekat mereka orang tua kedua,
sumber rasa aman di kala cemas dan duka,
penambah ceria saat gembira.
Bagi yang jauh mereka sarat misterinya,
bahkan bak lawan saja,
sasaran curiga, jengkel dan kecewa.
Yang pasti mereka bekerja, hadir bagi mahasiswa.
Meski sering tak kasat mata, terutama bagi kebanyakan kita
yang menyapa mereka hanya jika butuh ijin saja!
Menurutku itu salah satu pekerjaan paling sunyi di dunia,
sama seperti pendoa, rektor dan agen rahasia.
Semoga beliau-beliau punya cara menghibur dirinya:-).
1 komentar:
ah, mereka juga manusia biasa. . .
Posting Komentar