Kekayaan,
jabatan, pangkat, senioritas,
gelar rohani,
akademik maupun bangsawan,
itu
semua tentang kuasa, kawan,
tentang
penghormatan orang pada kita,
tentang
kemuliaan dunia!
Tak
heran banyak orang mengejarnya,
Setidaknya
semua orang berandai-andai tentangnya,
Tak
jarang hamba Tuhan mengkhayalkannya.
Kawan, ini fakta biasa, sekaligus godaan luar biasa.
Karena
struktur dan sistem peradaban kita
masih
Mammon rajanya. Apa mau dikata?!
Bukan, salahnya bukan pada ambisi kita atasnya,
namun pada kewarasan yang sering gagal kita jaga,
bahwa ambisi yang teraih, kuasa yang tergenggam itu...
harusnya murni untuk misi-Nya, bagi kemuliaan-Nya !
Jadi,
sudahkah pagi ini kau pandang kemuliaanNya??
Hanya
itu yang bikin dunia kehilangan pamornya di mata kita!
Rutin
mengalaminya, niscaya kesehatan, kekayaan, jabatan,
gelar rohani,
akademik maupun bangsawan itu...
... akan tetap sekedar jadi hamba kita,
bukan
tuan serakah yang tiada henti mendikte menindas kita!
Matius 4:8-10
Dan
Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan
kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya:
"Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah
aku." Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah
Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
Lukas 9:29
Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan
pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.
Jakarta, 7 Juni 2012
Teringat
Paulus yang setelah melihat sinar terang di perjalanan ke Damsyik, menyatakan
segala yang sebelumnya dia banggakan adalah sampah.
Teringat
Yesaya dan Yehezkiel, yang dalam galau mencermati kondisi carut marut bangsanya
merasa dikuatkan setelah mendapat penglihatan Allah ada ditahtaNya.
Teringat
usai kotbah pdt Bubby Ticoalu nyanyi: “Pandanglah pada Yesus, pandanglah wajah
muliaNya. Di dalam terang kemuliaanNya, dunia akan menjadi hampa.” (Pujian
KPPK, entah nomor berapa...)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar