Rekan Sepanggilan, Menulislah!

Pengunjung yang terhormat, para saksi Kristus & para pelayan Tuhan, ini adalah blog mutiara DOA, SAAT TEDUH dan MEDITASI Kristen (kecuali sisipan-sisipan khususnya). Sebuah Kedai Doa, Warung SaTe, atau Kantin Yoga, terserah Anda menyebutnya. Kalo saya, ini Cafe Shalom:-) Lebih dari itu, blog ini adalah ajakan untuk menulis. Tulislah apa saja, selembar sehari, di diary atau jurnal pribadi. Don't worry, bahan-bahannya akan Tuhan kirim tiap hari, lewat berbagai macam situasi, Anda hanya tinggal mencatatnya dengan setia & sepenuh hati. Apapun genre-nya, semua bentuk tulisan itu bagus. Semua memastikan agar kita tak mudah lupa berkat dan pesan-Nya untuk jangka waktu sangat lama. Dan sudah barang tentu, tulisan Anda bisa jadi berkat buat sesama, asupan sehat bagi keluarga besar gereja-Nya. Selamat mencoba. Mulailah hari ini!

Jumat, 13 Juli 2012

Suci itu Menjadi, bukan Kondisi

Sajak Kotbah di Bukit:

Tampil beda, baju agamawi
bagian luar saleh, kasat mata rohani,
O, itu bisa kubur bau berlabur putih, Farisi.

Suci itu di pusatnya yang murni, kawan.
Itu bagian dalam, tak terdeteksi
Susu dan logam murni, tanpa campuran sama sekali.
Kehendaknya tunggal: muliakan Allah
Tiap kristen wajib miliki
Karena Bapa itu suci, Anak itu suci.

Tapi itu begitu ideal, begitu sempurna
Sedangkan hati ini begitu mudah jatuh, terlalu kotor.
Tenang, ada kabar baik: Suci hati itu progresif,
Allahlah yang beraksi, karya Roh Kudus sendiri

Bagian kita?
Sadar... tahu diri, mohon transformasi
Antusias... kejar, pantang berhenti usir pencemar hati
Reflektif.... evaluasi, introspeksi, cermati semua indikasi

Jatuh, bangun lagi. Gagal, ulang lagi
Itu grafik menuju suci, perang pasti dimenangi
Bukan untuk dipuji, semata demi raih suci sejati
Suci yang murni, tidak terdistorsi

Karena suci hati tak kenal henti
Saat santai, saat sepi, saat sendiri
Memuliakan Allah, itu fokus ambisi,
Dan Allah nampak di muka belakang, di kanan kiri

Berbahagialah orang yang suci hatinya,
karena mereka akan melihat Allah
Matius 5:8

Chapel Pagi, 28 Sept ‘05
Inspired by kotbah Rosa

Tidak ada komentar: