Rekan Sepanggilan, Menulislah!

Pengunjung yang terhormat, para saksi Kristus & para pelayan Tuhan, ini adalah blog mutiara DOA, SAAT TEDUH dan MEDITASI Kristen (kecuali sisipan-sisipan khususnya). Sebuah Kedai Doa, Warung SaTe, atau Kantin Yoga, terserah Anda menyebutnya. Kalo saya, ini Cafe Shalom:-) Lebih dari itu, blog ini adalah ajakan untuk menulis. Tulislah apa saja, selembar sehari, di diary atau jurnal pribadi. Don't worry, bahan-bahannya akan Tuhan kirim tiap hari, lewat berbagai macam situasi, Anda hanya tinggal mencatatnya dengan setia & sepenuh hati. Apapun genre-nya, semua bentuk tulisan itu bagus. Semua memastikan agar kita tak mudah lupa berkat dan pesan-Nya untuk jangka waktu sangat lama. Dan sudah barang tentu, tulisan Anda bisa jadi berkat buat sesama, asupan sehat bagi keluarga besar gereja-Nya. Selamat mencoba. Mulailah hari ini!

Sabtu, 25 Februari 2012

Burung Onta vs Burung Rajawali

Refleksi, khusus edisi akhir pekan:

Tahu burung onta khan, diary? Itu dia yang suka benamkan kepalanya ke pasir/tanah bila merasa situasi tidak nyaman atau tidak aman. Logika manusia kita jelas tahu tindakan itu sekedar penyangkalan atau pelarian. Rasa nyaman dan aman dengan cara itu jelas semu, karena situasi tidak nyaman/ sumber tidak aman itu tetap ada. Sebaliknya, itu justru berbahaya, membuatnya makin mudah jadi mangsa. Jadi sebenarnya cara itu sugesti saja, ilusi belaka.
Nah, barusan aku lihat burung onta itu. Maya, sepupuku. Dia di rumah kakakku ini sudah sebulan. Meninggalkan kotanya ke kota ini, pamitnya cari kerja. Ia menjauh sejauhnya dari masalah-masalah di sana, benamkan kepalanya di rumah ini. Kamar di lantai dua inilah gundukan pasir dia, dengan menutup pintunya, entah menonton TV entah tidur-tiduran saja. Seolah belum cukup nyaman dan aman, seakan belum cukup jauh dari problematika hidupnya, ia sumbat telinga dengan perangkat MP4-nya. Ketukan pintu jelas tak akan terdengar olehnya, ketukan orang-orang yang sebetulnya peduli dan ingin menemani atau menolongnya. Di mataku persis burung onta yang malang dia …
Aku bertanya-tanya: betulkah dia merasa aman dan nyaman di dalam sana? Kalo perilaku burung onta itu kan alam yang mengaturnya. Manusia kan lain, pikiran dan jiwanya tak bisa diisolasi atau dikarantina. Raganya mungkin bisa, tapi hatinya tetap bisa terluka, karena pikirannya masih bisa menerobos ke luar kamar ini, melesat ke kota asalnya, mengunyah tiap prahara di tengah keluarganya: tentang mamanya yang doyan kawin cerai, tentang memori-memori di kepalanya ketika diajak mamanya kencan dengan pria-pria lalu diberi uang dan disuruh pulang agar mamanya bisa berdua dengan calon-calon suami barunya. Juga tentang kisah cinta sesama jenisnya dengan Yola, yang harus berakhir tragis karena Yola dijodohkan dengan pria pilihan orang tuanya. Menurutku burung onta lebih beruntung, karena dia tidak tahu kalau rasa amannya itu semu, palsu. Aku tidak yakin Maya sungguh menikmati rasa nyaman dan aman digundukan pasirnya.
Harap dan doaku Maya sepupuku, dan Maya-Maya lain di luar sana,  tidak berlama benamkan kepala, karena manusia dicipta bagai rajawali, disanggupkan terbang tinggi untuk menatap dan mengatasi pergumulan-pergumulan hidupnya, bukan melarikan diri atau menyangkali tragedi-tragedi hidupnya. Ada anugrah nalar dan kekuatan penghiburan dari Penciptanya. Smoga waktu-waktu benamkan kepala ini jadi momentum karibnya dengan doa dan Sabda, jadi kesempatan menghimpun tenaga dan keberanian untuk membuka pintu kesendiriannya, lalu keluar, terbang ke angkasa, seperti elang perkasa, siap menghadapi langit kehidupan yang faktanya selalu ada awan berarak prahara, terbang tinggi bersamaNya, dan meraih kemenangannya !


1 Korintus 10:13
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

Mazmur 50:15
Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku."
Mazmur 103:5
Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali.

Bantul, 2-4 Maret ‘07

Tidak ada komentar: