Sisipan, khusus minggu Valentine:
Dunia
suka nomor 1 dan 2:
Kebanyakan
pilih bahasa dendam, kekerasan balas kekerasan
Sebagian
lagi pilih sikap tutup mata, menghindar sebisanya.
Ya,
nomor 1 agresif, nomor 2 pasif.
Cinta
itu jalan ke 3, kawan.
Ia
menolak takluk maupun menyerang
Ia
menolak membalas maupun diam
Ia
menolak berkelahi maupun melarikan diri.
Itulah
jalan ke 3, ajaran dan teladan rabbi dari Nazaret itu:
memberi pipi kiri itu tuntut kesederajatan
pada orang yang merendahkanmu
memberi jubah itu gandakan citra kejam
saudara yang menuntut bajumu itu
Jalan dua mil itu langgar hukum militer, delik
sangsi buat tentara romawi itu
Seperti
itulah ketangguhan jalan ke 3, kawan:
ia
kombinasi seimbang kerendahan hati dan kepercayaan diri.
ia
percaya penindasan bisa ditentang, bukan untuk disaingi !
ia
yakin musuh bisa dinetralkan, bukan dihancurkan !
Ia
adalah kekuatan dan jalan perubahan negri ini, kawan.
Ya,
revolusi tanpa menghunus kekerasan, transformasi minus kebencian
Transformasi
yang membuat segenap anak bangsa malu dan hancur hati,
lalu menari
dan tertawa bersama di ujung jalan.
Nomor 1 dan 2 itu jalan pintas, jalan naluri
jalan ke 3 ini jalur hikmat, jalan perlawanan kreatif
Itu sebab ia
adalah jalan setapak yang sunyi, orang enggan lalui
lawan
maupun kawan bisa mengolok dan anggap sepi,
sesepi
dan seriuh olokan jalan Dia ke Kalvari.
Namun
kemenangan mutlak jalan ini sudah digaransi,
dengan
sebuah kubur kosong di minggu pagi.
Wahai
umat kebangkitan, siap tekuni jalan nomor 3 ini ???
Meski
dunia suka nomor 1 dan nomor 2 ??!
Matius
5:38.
Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.
5:39
Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat
kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.
5:40
Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu,
serahkanlah juga jubahmu.
5:41
Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama
dia sejauh dua mil.
Jakarta, minggu valentine 2012
Sedang mencerna berita hari-hari
ini: rasa keadilan masyarakat yang menggugat para pemimpin jahat & ulama
jahat terasa beda tipis dengan hasrat kolektif menuntut balas dendam.
Mendoakan supaya buruh,
karyawan, bos dan pejabat kristen tekun berdoa dan rajin mikir cara kreatif
melawan ketidak-adilan sistemik dalam negri ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar