Sisipan, khusus minggu valentine:
Kita
hidup di dunia ekstrim yang penuh orang ekstrim, kawan.
Koran
dan TV tampilkan mereka tiap hari:
cuaca
ekstrim, bencana ekstrim, kecelakaan ekstrim;
serakahnya
ekstrim, fanatiknya ekstrim, hedonnya
ekstrim.
“Mau
ikutan ekstrim?”
Kurasa
bukan itu pertanyaannya, kawan,
melainkan:
“Mau jadi ekstrim seperti apa kita?”
Adalah
Saulus, seorang saleh, farisi radikal, jenis yang berdoa ekstrim:
“Ya
Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku
bukan
seorang pendosa dan tidak seperti para pembuat kejahatan.”
Ia itu
teroris yang tulari banyak orang, pimpin mereka sweeping dari rumah
ke
rumah, hancurkan gereja dan penjarakan para pengikut jalan Tuhan.
Ia itu
ekstrimis kebencian.
Adalah
Stefanus, martir pertama, sang ekstrimis
cinta.
Divonis
pengadilan syariat, eksekusi dirinya turut dibekingi
Saulus.
Saat
dilempari batu, ia naikkan doa ekstrim:
"Tuhan,
janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!"
serupa
dengan doa Sang Guru yang pernah didengarnya:
“Ya
Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka
tidak tahu apa yang mereka perbuat."
Ini ucapan
ekstrim, sikap ekstrim, ...anugrah ekstrim:
seruan
kepada Allah bagi orang yang membunuhnya!
Ini
doa yang mentobatkan, bukan menghancurkan orang jahat.
Ini
bagian indahnya, kawan:
Adalah
Saulus yang bertobat jadi Paulus.
Ia lalu
menulis tentang kasih Allah kepada para pendosa,
dan
selalu menganggap dirinya paling berdosa.
Teroris
ini diubahkan ... oleh anugrah yang ekstrim!
Maka
camkan kebenaran ini, kawan:
Cinta
itu menular, sama seperti kebencian!
Di
tengah Indonesia yang ekstrim hari ini,
mau jadi
ekstrimis kristen seperti apa kita:
“Ekstrimis
kebencian? Atau ekstrimis cinta??”
Kisah Rasul 7:
58 Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu
melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang
muda yang bernama Saulus.
59 Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa,
katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."
60 Sambil berlutut ia berseru dengan suara
nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan
dengan perkataan itu meninggallah ia.
1 Yoh 3:15
Setiap orang yang membenci
saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia.
Minggu Valentine, 2012
Prihatin terhadap berbagai
kecelakaan maut,
terhadap oknum pejabat mega-korup, dan
terhadap para fundamentalis ekstrim
semua agama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar