Rekan Sepanggilan, Menulislah!

Pengunjung yang terhormat, para saksi Kristus & para pelayan Tuhan, ini adalah blog mutiara DOA, SAAT TEDUH dan MEDITASI Kristen (kecuali sisipan-sisipan khususnya). Sebuah Kedai Doa, Warung SaTe, atau Kantin Yoga, terserah Anda menyebutnya. Kalo saya, ini Cafe Shalom:-) Lebih dari itu, blog ini adalah ajakan untuk menulis. Tulislah apa saja, selembar sehari, di diary atau jurnal pribadi. Don't worry, bahan-bahannya akan Tuhan kirim tiap hari, lewat berbagai macam situasi, Anda hanya tinggal mencatatnya dengan setia & sepenuh hati. Apapun genre-nya, semua bentuk tulisan itu bagus. Semua memastikan agar kita tak mudah lupa berkat dan pesan-Nya untuk jangka waktu sangat lama. Dan sudah barang tentu, tulisan Anda bisa jadi berkat buat sesama, asupan sehat bagi keluarga besar gereja-Nya. Selamat mencoba. Mulailah hari ini!

Sabtu, 28 April 2012

Alkitab Masih (!) Firman Allah

Refleksi, khusus edisi akhir pekan:

Banyak orang kristen dan non-kristen merasa sudah tahu kekristenan (tentu ada yang benar-benar tahu, ada yang sok tahu). Namun pertanyaan yang sama ada di kepala mereka: Apalagi yang bisa dibahas tentang kekristenan? Adakah hal baru yang bisa didiskusikan tentang Yesus? Bolehkah, alkitabiahkah menemukan hal-hal baru tentang Alah, tentang Yesus, tentang kekristenan, di luar semua penjelasan doktrinal yang pernah atau yang selama ini kita dengar?

In fact, itu yang telah terjadi dan yang sedang terjadi, kawan. Gelombang perubahan (kebangunan rohani?) di kalangan injili sedang melanda berbagai belahan dunia, sedang merubah wajah kekristenan yang selama ini kita ketahui dan kenali (jika belum nampak dipengamatanmu, maka cepat atau lambat ia akan terlihat datang, akan kamu dengar dan rasakan). Judul-judul buku, artikel dan jurnal teologi, tema-tema kotbah, seminar, konsultasi maupun kamp-kamp sudah deras alirkan istilah-istilah yang mensosialisasikan, yang bergema dan memantul ke segala jurusan:
Rethinking, rediscovering, revisiting, redefining, repainting, reshaping, reimagining, reinterpret, new/fresh perspective on.....CHRISTIANITY! ...on GOD, on Jesus, on discipleship, on mission, on worship, on evangelism, etc.

A new kind of Christianity? Kupikir bukan, kawan. Aku aminkan komentar beberapa teolog yang sepakat menilai: “Not a new kind, It’s an original version of it!” Sebuah perubahan? Kurasa juga bukan. Fenomena ini lebih tepat disebut sebuah pertumbuhan. Ya, kekristenan atau iman kristen yang bertumbuh. Bukan membatalkan versi lama, tapi membuatnya makin dalam, makin utuh, makin integral. Kurasa ini semacam pernikahan antara Yesus yang diimani-disembah dan Yesus sejarah. Bukan merupakan kisah kekristenan final atau paling benar, melainkan merupakan versinya yang berkembang: dari kisah tentang “aku” menuju “aku dan Yesus” lalu kini versi up-gradenya, tentang “Yesus, aku dan Dunia.”

Ya, kebenarannya sangat mendasar di sini: iman kristen adalah sebuah perjalanan rohani tanpa henti. Perubahan/kebangunan seperti ini tetaplah harus kita pandang sebagai sebuah oase yang kita temui. Oase memang titik yang nyaman dan menyegarkan, tapi ia bukan tempat untuk ditinggali. Ia hanya tempat menimba kesegaran, mereguk energi untuk lanjutkan lagi perjalanan.

Bolehkah, alkitabiahkah fenomena yang seperti ini (hal-hal baru dalam kekristenan) terjadi? Boleh, kawan! Alkitab katakan tak seorangpun pernah melihat Allah. Hanya Yesus yang pernah (Yoh 1:18). So, mengenal Allah itu selalu sebuah proses, selalu bersifat progresif, sarat hal-hal baru, tatkala kita terus fokus memandang kepada Yesus, mencermati Allah yang bagaimana dan Allah yang punya misi apa yang diperagakan Yesus itu. Wahyu Allah melalui Alkitab sudah final? YA! Tapi penyingkapan kebenaran yang terkandung dalam teks-teks alkitab itu juga bersifat progresif, tidak pernah final. So, boleh dan alkitabiahlah gerakan atau gelombang perspektif baru tentang kekristenan ini.

Asal selalu harus dipastikan bahwa kita mengasihi Allah dan menghargai Alkitab sebagai standar kebenaran, Firman Allah sendiri. Kekristenan yang makin utuh ini merupakan hasil pergumulan penuh kasih dan gentar akan Allah, hasil penggalian kebenaran-kebenaran alkitab yang diperjumpakan dengan konteks realita jaman yang kita hadapi sekarang.  (bdk. Jenis Yesus historis yang tercipta sebagai hasil menolak Alkitab sebagai Firman Tuhan oleh saudara-saudara kita di kelompok liberal atau kelompok Yesus Seminar).

Mengapa tak perlu terlalu takut salah karena menggumulkan dan menyambut tafsir baru teks-teks alkitab maupun perspektif baru tentang kekristenan? (Termasuk yang diakibatkan temuan-temuan terbaru di bidang arkeologis atau dokumen kuno terkait faktualitas narasi-narasi tertentu dalam alkitab). Karena ada anugrah Roh Kudus (Yoh 14:26). Roh Kudus yang diutus Bapa dan Yesus. Roh Kebenaran, Roh Penghibur, Penolong itu akan membawa kita pada “segala” (sepenuh-penuhnya) kebenaran alkitab. Roh Kudus akan aktif menuntun kita pada pengenalan yang lebih banyak tentang Allah, pemahaman yang lebih dalam tentang Yesus, wawasan yang lebih utuh tentang misi-Nya di bumi, di tiap konteks jaman.

Maka sesungguhnya kita punya tanggung-jawab ganda, kawan:
1.  Tiap generasi harus mensyukuri tradisi ajaran, doktrin, perspektif kristiani yang Allah singkapkan di generasi-genrasi sebelum kita (tak ada ruang untuk menyombong atau merasa paling biblikal di sini!).
2.  Tiap generasi harus punya passion untuk mengerjakan PR-nya, yakni menyelidiki teks-teks sesuai konteks temuan2 bukti2 sejarah terbaru dan situasi/pergumulan jamannya. Sejak zaman PL, Firman Allah selalu datang kepada para nabi selalu dalam rangka merespons konteks realitas yang dialami dan dihadapi Israel, bangsa pilihan.
3.  Tiap orang kristen harus terbuka untuk mere-edukasi dirinya sendiri terhadap model-wajah kekristenan yang Allah wahyukan di jamannya, sehingga status kekristenannya dan kehadiran dirinya di tengah masyarakat senantiasa relevan, senantiasa terlibat dalam menjawab persoalan dan kebutuhan jamannya.

Bagaimana pendapat Anda?

Malang, 1 Juni 2010
Sedang bergairah kampanyekan Perkantas Malang Out of The Box

Tidak ada komentar: