Sisipan, sajak-refleksi siapkan
hati untuk paskah:
Masuki
Yerusalem, di awal minggu terakhir-Nya.
Tunggangi
keledai muda, tiru Salomo, itu Ia sengaja.
Pewaris
tahta Daud, Mesias terjanji, itu pesanNya.
Ranting
hijau dilambaikan, jubah dihampar di jalanan,
serta sorak
“Hosana,” bukti rakyat paham maksudNya.
Sambutan
disisip doa, akan tampilnya Raja sejati mereka,
akan datangnya
Kerajaan yang lama mereka damba.
Maka bertabrakanlah
Ia dengan Kaisar Roma.
Maka cemaslah
Herodes raja boneka.
Maka
resahlah pemuka agama.
Hari
itu memang belum terjadi apa-apa,
Tapi atmosfir
pembunuhan terencana segera tercipta.
Sebelum
paskah yahudi, itu deadline realisasinya.
Narasi
ini bukan legenda, kawan, ia
mengusung tanya:
Siapkah umat gereja hari
ini pergi keluar dari kenyamanannya,
menjumpai Dia yang
melawat jalanan kota dan bangsa kita, “meminjamkan keledai muda,” “lambaikan
ranting hijau,” “hamparkan jubah,” serta “Sorakkan: Hosana!” bagi Kristus yang
bangkit, yang sampai hari ini masih berhadapan dengan penguasa dan tatanan
jahat serta berbagai anasir dosa di tengah bangsa dan dunia kita???
Jawab
kita penting, kawan, implikasinya hanya dua:
Gereja
menjadi manifestasi kehadiran kerajaanNya,
atau bagian
dari persekongkolan membunuh citraNya,
menghambat
misi-Nya, secara terencana!
Markus 11:
7 Lalu mereka membawa
keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian
Yesus naik ke atasnya. 8 Banyak
orang yang menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang menyebarkan
ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang.
9 Orang-orang yang berjalan
di depan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru: "Hosana!
Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, 10 diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud,
hosana di tempat yang maha tinggi!"
Tangerang, 1 April 2012
Minggu palma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar