Sisipan, sajak-refleksi
siapkan hati untuk paskah:
Sebelum
malam ini...
Ia
riang,
Ia
kuat,
Ia tegar,
Ia penuh hikmat
Ia gesit menjawab,
Ia
sigap bertindak!
Tapi
malam ini...
Ia sedih,
Ia
ringkih,
Ia gentar,
Ia ketakutan,
Ia butuh dukungan!
Namun tekadNya
tetap:
Kehendak
Bapa Ia dekap erat!
Merasa
harus tampil kuat, kawan? Malu kerapuhanmu
dilihat orang? Tak perlu dan tak patut gengsi yang demikian. Berpikir mengikut
Kristus hanya ada ketenangan bathin dan kedamaian? Berpikir gejolak ketakutan, ketidak-pastian
dan kekecewaan bukan termasuk jalan kekristenan? Jangan, kawan, itu romantisme agama yang dangkal, itu penyangkalan terhadap
pergumulan Yesus di taman. Bisa-bisa esok hari kita bergabung dangan para penyangkal dan para pengkhianat.
Sebaliknya,
kawan, selama kehendak Allah jadi
pegangan, Getsemanimu itu jangkar teguh pengharapan, Getsemanimu itu taman
wangi kesaksian! Maka turut berjaga-berdoalah di GetsemaniNya malam ini, ‘gar
tak jatuh dalam dosa penyangkalan, pengkhianatan. ‘gar mezbah ratapanmu tekun
naikkan permohonan: sempurnanya
pemulihan dirimu dan sempurnanya penebusan seluruh ciptaan. Lagipula, bukankah
kemarin kamu dan aku turut mengambil bagian dalam roti dan cawan? Sudah seharusnya
kita juga berbagian dalam penderitaan-Nya di taman!
Maka
dengarlah, sambutlah,
Pewaris
segala kuasa dibumi di sorga itu mengundang:
Ini GetsemaniKU! Mana Getsemanimu?!
Matius 26:37-41
Dan
Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar, .... Tinggallah di
sini dan berjaga-jagalah dengan Aku."
Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku,
jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi
janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." ... Dan Ia berkata kepada
Petrus: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya
kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging
lemah."
5 April 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar