Rekan Sepanggilan, Menulislah!

Pengunjung yang terhormat, para saksi Kristus & para pelayan Tuhan, ini adalah blog mutiara DOA, SAAT TEDUH dan MEDITASI Kristen (kecuali sisipan-sisipan khususnya). Sebuah Kedai Doa, Warung SaTe, atau Kantin Yoga, terserah Anda menyebutnya. Kalo saya, ini Cafe Shalom:-) Lebih dari itu, blog ini adalah ajakan untuk menulis. Tulislah apa saja, selembar sehari, di diary atau jurnal pribadi. Don't worry, bahan-bahannya akan Tuhan kirim tiap hari, lewat berbagai macam situasi, Anda hanya tinggal mencatatnya dengan setia & sepenuh hati. Apapun genre-nya, semua bentuk tulisan itu bagus. Semua memastikan agar kita tak mudah lupa berkat dan pesan-Nya untuk jangka waktu sangat lama. Dan sudah barang tentu, tulisan Anda bisa jadi berkat buat sesama, asupan sehat bagi keluarga besar gereja-Nya. Selamat mencoba. Mulailah hari ini!

Kamis, 12 April 2012

Paskah di Meja Operasi

Sisipan, Refleksi tercecer seusai Paskah:

Berawal dari kenakalan si kecil Osias. Luka menganga tertusuk pisau mainan di bahu kirinya beri kami pengalaman berharga. Peralatan yang disiapkan seadanya, lampu senter sedikit cahaya, aksi darurat itu menjadi 1 jam yang luar biasa. Si kecil malang dibebaskan dari ancaman bahaya. Penutup manis karya medis kami di desa korban gempa. Moga tidak ada infeksi setelahnya, karena desa di atas gunung ini sangat jauh dari kota.

Satu fakta tegaskan kami, bahwa TUHAN yang berkarya: obat bius yang ‘kebetulan’ terbawa akibat kesalahan toko obat di Malang itu ternyata sangat berguna. Juga benang jahit luka dalam yang tidak kami minta, namun keliru dikirimkan bidan desa itu, siapa sangka?!

Bagiku sendiri, tadi itu pesan paskah dariNYA. Sambil tangan teracung sorotkan lampu senter membantu dokter Nita, kuamati semuanya. Lalu tiba-tiba terbandingkan begitu saja fakta-faktanya:
Kayu halus meja ini dan balok kasar salib itu,
   1 luka ini dan luka di sekujur tubuh itu.
   Kulit-daging dan jarum yang disterilkan oleh dokter penuh kasih ini, kontras nian dengan kulit-daging punggungNya yang berulang dicabik cambuk kotor serdadu keji itu.
   Tangis pilu si kecil dan jeritan Eli Eli Lama Sabakhtani-NYA,
sang ayah yang terjatuh lemas karena tak tega dan hati hancur Sang Bapa.

Sesungguhnya, kenakalan dan luka si kecil itu wakili luka kita, ulah dosa-dosa kita. Tapi luka-luka DIA semata karena kasih-NYA dan kasih Bapa, satu-satunya cara bebaskan kita dari bahaya maha-murka, yakni ngeri dan kekalnya upah dosa. Oleh luka-luka Dia, sembuhlah luka-luka kita.
Lalu bagaimana? Biarlah hidup ini menjadi respons kita atas kasih dan karya besar Allah yang berpusat pada salib itu. Di sekolah, di kampus, di rumah, di tempat kerja, di Perkantas, di Gereja..., ya, di mana saja. Selamat menghidupi semangat Paskah, rekan semua!

Tetapi Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, Dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadaNya, dan oleh bilur-bilurNya kita menjadi sembuh” (Yesaya 53:5)

Sabtu sore, 19 Maret 2005
Apui - Alor Tengah Selatan (Tim Misi SAAT untuk gempa Alor).  

Tidak ada komentar: