Rekan Sepanggilan, Menulislah!

Pengunjung yang terhormat, para saksi Kristus & para pelayan Tuhan, ini adalah blog mutiara DOA, SAAT TEDUH dan MEDITASI Kristen (kecuali sisipan-sisipan khususnya). Sebuah Kedai Doa, Warung SaTe, atau Kantin Yoga, terserah Anda menyebutnya. Kalo saya, ini Cafe Shalom:-) Lebih dari itu, blog ini adalah ajakan untuk menulis. Tulislah apa saja, selembar sehari, di diary atau jurnal pribadi. Don't worry, bahan-bahannya akan Tuhan kirim tiap hari, lewat berbagai macam situasi, Anda hanya tinggal mencatatnya dengan setia & sepenuh hati. Apapun genre-nya, semua bentuk tulisan itu bagus. Semua memastikan agar kita tak mudah lupa berkat dan pesan-Nya untuk jangka waktu sangat lama. Dan sudah barang tentu, tulisan Anda bisa jadi berkat buat sesama, asupan sehat bagi keluarga besar gereja-Nya. Selamat mencoba. Mulailah hari ini!

Jumat, 28 Oktober 2011

Gardu Pandang

Saat teduh dan doa itu bukan memasukkan Allah ke dalam duniamu, pikiranmu yang terbatas dan sempit itu, melainkan itu membebaskan dirimu keluar dari ruang perspektifmu yang sempit menyesakkan itu, untuk melihat situasi-situasimu dari tempat yang lebih tinggi, lebih lapang, dan menyadari :

·       Bahwa pergumulan-pergumulanmu tidak kekal, karena waktu-Nya akan datang, beban-bebanmu dilepaskan.
Itu membuatmu tekun dan sabar lagi memikul beban-beban

·       Bahwa kegagalan-kegagalanmu tidak fatal, karena dirimu dan kasih-Nya tak terpisahkan.
Itu membuatmu bangkit dari penyesalan-penyesalan dan menjadi   pemenang di final, meski pundakmu tetap memikul beban.

Yang pasti, buktikan sendiri kawan. Itu cara yang tepat untuk belajar menyadari, bahwa Ia mengasihi dan menopang.
Kamu akan selalu kuat lagi lanjutkan perjalanan, berkarya di sepanjang jalan, hingga tiba di rumah, tempat tinggal DIA yang siap menyambut kita pulang.


Mazmur 121: 1-2 Nyanyian ziarah. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku? Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.


Solo, 13 Juli 2006

Rabu, 26 Oktober 2011

Kudapan

Bola bumi kita ini kafetaria berputar
Porosnya relativisme, gravitasinya pluralisme
Ragam menu pilihan tak terbilang,
spiritualitas cepat saji beraneka macam.
Semua dipandang layak jadi asupan,
siap tipu jiwa-jiwa yang haus
siap celakakan jiwa-jiwa yang lapar

Ingin kenyang dan sehat, kawan? Tak ada pilihan : 
Doa dan Firman harus jadi acuan, filter dari setiap keputusan !
Seperti kebutuhan makan, tiap hari kita perlu mengunyah kebenaran.
Kita perlu Roti dan Anggur itu pagi, siang dan malam
Karena salah pilih dan salah hobby kudapan
cepat atau lambat stroke dan kanker rohani ganas menyerang
dan jiwamu akan ambruk, terkapar dalam kekekalan !


Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata:
"Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku."  Sesudah itu Ia mengambil cawan,
mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata:
"Minumlah, kamu semua, dari cawan ini.
Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang
untuk pengampunan dosa.
 Matius 26: 26-28 

Food-court MATOS, Sept ‘05
Usai traktiran Ultah Teman

Selasa, 25 Oktober 2011

Hidangan Pembuka

Panggilan Tidak Terjawab

Tadi waktu aku di rental VCD, Pdt. Peter dan Ibu telpon ke HP-ku. Nada dering ku-silent, jadi aku tidak mendengar nada panggil itu. Tanda getar juga ku-non-aktifkan. Yang jelas, aku sibuk pilih film tadi. Sampai di pastori baru tahu aku, ada 9 panggilan tidak terjawab (miss-calls). Untung mereka masih tunggu aku. Rupanya aku diajak dinner, rayain ultah pernikahan mereka ke-23. Bebek goreng lahap kusantap, suasana akrab dan kisah-kisah cinta mereka kudapat. Aku merasa terhormat, mereka ajak aku rayain moment spesial mereka. Ini malam yang menyenangkan.
  
Pulangnya, sesampai di kamar kupandangi lagi HP-ku, di menu Daftar Panggil itu : 9 panggilan tidak terjawab! “Rugi andai aku tak ikut tadi”, pikirku. Tiba-tiba pertanyaan-pertanyaan beruntun ini menyerbu pikiranku:
Mengapa kamu tidak merasa rugi ketika di pagi / malam hari kamu tidak Saat Teduh atau berdoa? Tahukah kamu berapa kali nada panggil dari sorga itu berdering, mengetuk pintu hatimu tiap pagi, tiap malam, bahkan tiap saat ? Berapa kali panggilan tak terjawab menurutmu ? 9x ? 90x ? 9 juta x ?
Hari-harimu begitu sibuk, bising. Mengapa suara batinmu justru kamu silent ? Mengapa tanda getarnya justru kamu non-aktifkan ? Hati dan kepalamu justru kamu biarkan terhimpit agenda-agendamu, terjepit target-targetmu, dan kekuatiranmu. Padahal ….tangan berlobang paku itu tidak mengetok asal-asalan. Itu ketukan kekasih yang sangat kasmaran, ketukan berulang dan berulang, yang pastilah tidak harapkan penolakan!
  
YA, malam ini aku hampir melewatkan makan malam yang spesial dan kisah-kisah cinta yang menghangatkan. Rugi besar kalau kelak kita melewatkan Perjamuan Besar yang merayakan kemenangan dan kemuliaan Tuhan, yang penuh hidangan suka-cita dan kisah-kisah karya keselamatan Tuhan !

Wahyu 3:20
 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

Kidung Agung 5:2 
Aku tidur, tetapi hatiku bangun. Dengarlah, kekasihku mengetuk. "Bukalah pintu, dinda, manisku, merpatiku, idam-idamanku, karena kepalaku penuh embun, dan rambutku penuh tetesan embun malam!"


Solo, Ahad 8 Oktober ’06
After dinner bebek goreng
di lesehan Pasar Gedhe

Etiket Minum

Puisi naratif itu definisi mendasarnya adalah: bukan barang produksi. Artinya ia tidak dibuat, melainkan dialami, dijumpai, lalu diinternalisasi, diolah di dapur nalar, rasa dan kehendak penulis.
Maka dianjurkan membuka blog ini setiap hari, menikmati puisinya secangkir demi secangkir, sehalaman tiap hari. Teguklah perlahan, ulang kali, seperti anjuran konsultan table-manner dan ahli gizi.
Memang tak bahaya dihabiskan dalam satu hari (kan laman-laman blog ini mudah diakses atau diunduh J), namun dikuatirkan ia tak akan menyentuh akal dan budi.
Karena membacanya tanpa refleksi, ia akan sekadar informasi.
Dan ketika internalisasi tak terjadi, membaca blog ini akan berujung kedangkalan lagi. Semoga itu tak terjadi.
Selamat Menikmati blog ini !