Rekan Sepanggilan, Menulislah!

Pengunjung yang terhormat, para saksi Kristus & para pelayan Tuhan, ini adalah blog mutiara DOA, SAAT TEDUH dan MEDITASI Kristen (kecuali sisipan-sisipan khususnya). Sebuah Kedai Doa, Warung SaTe, atau Kantin Yoga, terserah Anda menyebutnya. Kalo saya, ini Cafe Shalom:-) Lebih dari itu, blog ini adalah ajakan untuk menulis. Tulislah apa saja, selembar sehari, di diary atau jurnal pribadi. Don't worry, bahan-bahannya akan Tuhan kirim tiap hari, lewat berbagai macam situasi, Anda hanya tinggal mencatatnya dengan setia & sepenuh hati. Apapun genre-nya, semua bentuk tulisan itu bagus. Semua memastikan agar kita tak mudah lupa berkat dan pesan-Nya untuk jangka waktu sangat lama. Dan sudah barang tentu, tulisan Anda bisa jadi berkat buat sesama, asupan sehat bagi keluarga besar gereja-Nya. Selamat mencoba. Mulailah hari ini!

Kamis, 22 Desember 2011

Kidung Shalom Natal vs Kidung Jahat Negri ini

Teringat kata malaikat: “...aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa!” (Luk 2:10). Hati ini senang. Selamat liburan dan bersenang-senang kawan. Rayakan! 

Teringat ibu-ibu yang ratapi kematian buah hati mereka di Betlehem, setelah Herodes nyanyikan kidung pembantaian. Teringat Mesuji, teringat 66 mayat imigran gelap terapung di pantai Banyuwangi, teringat rusuh pilkada di berbagai penjuru negri, teringat kasus besar korupsi yang masih terus saja terjadi. Teringat... ah, entah beragam  kidung jahat apa lagi yang orang nyanyikan di tempat kerja, tempat pelayanan, bahkan di rumah mereka sendiri. Hati ini pilu, sedih.

Teringat kidung malaikat: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi (di sorga) dan damai sejahtera (shalom) di bumi...” (Luk 2:14). Natal adalah undangan memuliakan Allah di sorga, melalui usaha-usaha kreatif menghadirkan shalom di bumi ini. Hati ini terutus kembali.

Selamat liburan, kawan. Lengkapi senang-senang kalian dengan misi natal. Pikirkanlah cara-cara kreatif nyanyikan kidung shalom selama liburan ini, hadirkan budaya tandingan bagi kidung-kidung jahat yang kalian jumpai.
Happy Noel!


Tangerang, 22 Des’11 

Libur Natal? Maksimalkan Nge-Chas Baterai!

Dalam tiap aktivitas kita melepas energi,
energi fisik-emosi-rohani
Selalu ada masa cadangan energi kita menipis,
diri penat, suntuk, low-bat.

Jangan tunggu sampai baterai habis, kawan.
Di tengah padatnya aktivitas, sempatkan
dalam diam, mata terpejam, ijinkan diri
terhubung pada sumber energi asali.
Karena bagimu selalu tersedia kekuatan baru
tiap hari Tuhan siapkan, tinggal diminta dengan iman
niscaya bateraimu kembali penuh
kekuatanmu pulih sekuat rajawali
siap terbang setinggi awan
mengatasi segala persoalan
dan tantangan kehidupan.

Yesaya 40:31  tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Malang, April ‘07
Sedang kesal dengan HP baru,
baterainya cepat habis.

Selasa, 20 Desember 2011

Kolam Berkat

Doa itu kolammu untuk menyelam begitu dalam,
mengecap semua galau dan kesenyapan,
merekam semua cercah pengharapan,
memetik semua kuntum jalan keluar,
menyiapkanmu mendekap dan membebat luka jemaat,
yang dihunjam nestapa dunia kelam.
Tanpanya, hadirmu pasti tanpa berita dan pesan,
bahkan justru jadi beban tambahan gereja Tuhan

Zakharia 8:13 
Dan kalau dahulu kamu telah menjadi kutuk di antara bangsa-bangsa, hai kaum Yehuda dan kaum Israel, maka sekarang Aku akan menyelamatkan kamu, sehingga kamu menjadi berkat. Janganlah takut, kuatkanlah hatimu!"

Menjelang praktek 1 tahun
5 Maret 2006

The Heart

Tuhan beri aku hati yang  lapang, ketika balok-balok gemas dan gusar berjejal sesakkan syaraf-syaraf mata ini.

Beri aku hati yang sejuk, ketika polusi-polusi panas menyerbu masuk melalui telinga ini.

Beri aku hati yang terang, ketika panah-panah kegelapan nafsu dan benci menyusupi pikiran ini.

Dan karuniai aku hati penuh hikmat, ketika segenap panca indrawi menangkap realitas kehidupan jemaat yang harus dijawab, direspons, dipenuhi.

“JAGALAH HATIMU DENGAN SEGALA KEWASPADAAN, KARENA DARI SITULAH TERPANCAR KEHIDUPAN “ (Amsal 4:23)

Solo, 28 Maret ‘06
Sedang gemas dan gentar rasakan
kompleksitas permasalahan dalam gereja

Senin, 19 Desember 2011

Detektor Suara

dalam sunyi
suara lirih terdengar keras
            dalam hening, jenisnya mudah dikenali:

suara-suara ambisi pribadi
suara-suara dunia
suara iblis!

dan yang pasti:
            suara Tuhanmu, suara Sahabat sejati
                        menghiburmu, menegurmu
                        menyemangatimu, menantangmu!

Sobat, di tengah bising hiruk pikuk sekeliling,
sediakan waktu memindai suara bathin, suara langit!

1 Raja-raja 19:11-13.  Lalu firman-Nya: "Keluarlah dan berdiri di atas gunung itu di hadapan TUHAN!" Maka TUHAN lalu! Angin besar dan kuat, yang membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu, mendahului TUHAN. Tetapi tidak ada TUHAN dalam angin itu. Dan sesudah angin itu datanglah gempa. Tetapi tidak ada TUHAN dalam gempa itu. Dan sesudah gempa itu datanglah api. Tetapi tidak ada TUHAN dalam api itu. Dan sesudah api itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa. Segera sesudah Elia mendengarnya, ia menyelubungi mukanya dengan jubahnya, lalu pergi ke luar dan berdiri di pintu gua itu. Maka datanglah suara kepadanya yang berbunyi: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?"
Tawilan, Mei ’07

PULANG


doa itu selalu langkah pulang ke rumah,
bagi pengembara dosa yang lelah.
semenit yang lalu atau bertahun sudah,
dosa membuatmu dan Bapa jauh terpisah

Tapi segenap surga tahu,
mata-Nya memandang jauh kebawah, menanti,
dan siap berlari dengan jubah dan pesta meriah :

pengampunan dan kemuliaan, itu memang anugerah !
maka tetapkan hati, melangkah pulanglah.

Lukas 15: 20
Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh,
ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.

Solo, 1 September 2006

Check-Sound

Doa itu seperti menyiapkan sound-system sebelum kebaktian,
memastikan suara dari mimbar sorgawi bisa kamu dengar,
di sepanjang ibadah sejatimu hari ini, sepanjang pekan ini.

“ Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku
untuk mendengar seperti seorang murid “
( Yesaya 53 : 4 )
( Roma 10:17 ) Jadi, iman timbul dari pendengaran,
dan pendengaran oleh firman Kristus.

Kamis, 19 April 2007
Biara Santa Maria Magdalena Postel (Tidar)

Check-Clock

Doa itu seperti check–clock setiba di pabrik atau kantor kita.
Gugah kesadaran bahwa kita di lokasi kerja,
bahwa aktivitas hari ini adalah sumbangsih bagi pencapaian visi perusahaan milik DIA yang kita hormat dan kita cinta,
supaya para pekerja Kristus yang mulia
bekerja dengan sukarela dan sukacita,
tidak bermalas–malasan dan tidak bermain–main dengan dosa !

2 Timotius 2:15 
Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.

Asrama SAAT,
15 April ‘07

Minggu, 18 Desember 2011

Pembalap di Asrama

Rossi, itu nama baptis kita,
Schumacher, itu nama belakang kita.
Bangun tidur, langsung tancap gas,
dari etape jadual satu ke deadline berikutnya.
Rutenya menanjak berliku, mesin gigi satu melulu
siesta dengan berat hati, hanya bila otot memaksa
Quiet time, chapel pagi-malam, itu pit-stop belaka,
sejenak diam, mesin tetap siaga, melaju lagi dengan segera.

Seringkali tanpa tegur sapa
prioritas bukan pada interaksi dan relasi
target angka dan posisi jadi ambisi utama
tak heran mata mudah pedih
tak heran suka cita gampang menguap
tak heran kesegaran rohani cepat terhisap
karena pelit sediakan hati dan waktu khusus
berbincang serius dengan Juru Selamat, Sang Kristus

Ah, harusnya kami bisa menikmati
anugrah studi dan hidup yang Engkau rahmati ini.

Mazmur 90: 10, 12  Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.
Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.
Asrama SAAT, awal Mei 2004,
Menjelang UAS

Compete vs Retreat

Semua orang takut dibilang gagal
Semua berpacu tak mau tertinggal
Semua berlomba memberi bukti
Semua mengais pengakuan lewat prestasi
Semua menumpuk bangga lewat materi
Sangkanya mengejar, padahal dikejar,
didikte oleh ambisi, oleh kedagingan diri
Pelan namun pasti, petaka teralami:
Terhisap racun polusi, rongga-rongga bathin terkotori
Ketajaman lenyap, kesegaran menguap, jiwa berkarat.

Ah, kawan, untukmu itu tak perlu terjadi.
Biasakan berhenti, bahkan mundurlah sesekali.
Pergilah ke tempat sunyi, hirup kesegaran Ilahi
Karena perlombaan kita bukan di ranah badani
Prestasi-materi tak perlu jadi ambisi, itu bukan bukti
Karena piala itu sudah menanti, bagi kita cuma-cuma diberi !

1 Timotius 6:12  Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.
2 Timotius 4:7-8 
Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.

Malang, Juli ‘07
Kuatirkan para workaholic

Sabtu, 17 Desember 2011

Small Talk

Bicara dengan Tuhan, semua small talk :
tak ada topik yang terlalu tabu untuk dibicarakan, tak ada masalah yang terlalu sulit untuk dipecahkan, tak ada beban yang tak tertanggungkan.
Maka santailah, beranilah, hormatlah.

Bicara dengan Tuhan, tak ada yang small talk :
Semua pesan-Nya penting untuk didengar, dipikir, dibicarakan dan dilakukan. Tak ada nasehat, perintah dan larangan yang boleh diabaikan, karena DIA Sumber Kebenaran, bukan manusia yang bisa kehabisan bahan pembicaraan lalu ngomong ngalor–ngidul tak karuan.
Maka seriuslah, tekunlah, jangan tinggalkan ruang doamu tanpa dapat pesan.

Filipi 4:6  Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
Solo, 31 Agustus ’06 

Jumat, 16 Desember 2011

Dua Kutub


Ketika kita menjauh dari saat – saat berdoa,
Itu tandanya kita sedang mendekati
saat – saat berdosa

Indahnya saat berdoa. Menghadap tahta Bapaku
Kunaikkan doa pada-Nya. Sehingga hatiku lega
Di waktu bimbang dan gentar, jiwaku aman dan segar
Kubebas dari seteru di dalam saat berdoa
(KJ 454)
Solo, 9 Oktober 2006
Usai kebaktian. Malu tadi, nyanyi keliru:
lirik lagu “indahnya saat berdoa”

kunyanyikan “indahnya saat berdosa”) 

Balance


Prayer keeps your work spiritual

Study keeps your ministry professional


1 Timotius 4:16 
Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.


Bantul, 29 Agustus 2006

Kamis, 15 Desember 2011

Doa dan Benang

Masalahmu semakin kusut meski sudah berdoa ?
Berdoalah lagi, kali ini dengan awal yang benar: mulai dari dirimu sendiri ! Karena bisa jadi ketidakberesan dalam dirimu itu simpul pertama yang harus diurai supaya benang-benang kusut situasi dan relasi–relasi itu ikut terurai, lalu kembali berjalin rapi.

Mazmur 139: 23-24
Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!
Solo, 14 Juli ‘06
Usai berdoa dengan seorang jemaat
yang datang dengan “sejuta kisah” kesalahan pihak lawan
namun membisu ketika kutanya: “Kira-kira Anda ada andil kesalahan?” 

Dilarang Berdoa Bapa Kami

Jangan sebut “Bapa”, kalau hari ini tak ingin berlaku sebagai anak
Jangan sebut “kami”, kalau pilih menyendiri dan tidak peduli
Jangan sebut “yang ada di sorga”, kalau enggan wakili Dia di bumi ini
Jangan harap “dikuduskanlah NamaMU”, kalau tak janji sucikan diri
Jangan harap “kerajaan dan kehendakMU yang jadi”, bila haramkan interupsi atas agenda rapi hari ini
Jangan minta “makanan secukupnya”, bila tak peka berbagi
Jangan mohon “ampuni dosa kami”, bila minta ma’af saja tak sudi
Jangan takut “dibawa ke dalam pencobaan”, bila itu justru niat sendiri
Jangan ingin kelepasan dari yang jahat, kalau Si Jahat justru diakrabi
Jangan akhiri “Amin” lalu membuka mata jika ternyata justru menutup hati! 
Yakobus 2:22, 26 
Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong? Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati,
demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.

SAAT, Chapel pagi 9 Februari ’05

Terinspirasi renungan seorang teman

Rabu, 14 Desember 2011

Counter-Attack

Di pihak Iblislah serangan selalu dimulai
Doa itu bukan pertahanan diri,
Itu serangan balik !

Menunda menyerang balik
Berujung kekalahan telak
Di pihak kita !

Efesus 6: 12-13 
karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.
Tawilan,
 Senin, 1 April 2007

Penemuan Terbesar

Lelah hadapi situasi sulit ?

Marah hadapi orang sulit ?

Doa selalu menuntun pada penemuan terbesar,
yang seringkali tertimbun oleh bongkahan–bongkahan
“rasa diri benar” dan “rasa diri jadi korban,”
yakni :
bahwa ternyata diri kita juga bagian dari masalah,
punya andil salah !
artinya :
diri kita juga harus berubah,
kalau pingin situasi atau orang-orang sulit itu berubah

Yeremia 17:9 
Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu:
siapakah yang dapat mengetahuinya?

Solo, 13 Juli ‘06

Momento

Doa itu......

ü Momentum di mana kita kembali ....
lebih membenci dosa-dosa kita, bukan dosa saudara-saudara kita, muak dengan kebebalan kita, bukan kebebalan mereka. Jijik terhadap kelicikan hati kita, lebih daripada terhadap kepicikan hati saudara-saudara.

ü Momentum untuk selami dan hayati lagi...
luas dan dalamnya lautan kasih setia dan karunia-Nya yang telah terbukti dalam hidup kita, sekaligus mensyukuri merayakan anugrah pengampunan dan pelayanan dari-Nya

ü Momentum untuk merespons kembali...
kerendahan hati dan ketaatan Juru Selamat kita yang mati secara mengerikan dan hina, dengan  komitmen-komitmen baru dan sikap kasih dan kudus yang nyata.

2 Korintus 5:12  Dengan ini kami tidak berusaha memuji-muji diri kami sekali lagi kepada kamu, tetapi kami mau memberi kesempatan kepada kamu untuk memegahkan kami, supaya kamu dapat menghadapi orang-orang yang bermegah karena hal-hal lahiriah dan bukan batiniah.

Malang, Akhir Maret ’07

Morning Thought

Jika ALLAH tak terpikir olehmu ketika bangun pada hari itu,
Maka Iblis dan kedaginganmu akan beroleh kemenangan mereka lebih awal,
dengan atau tanpa mencobaimu !
Karena hidup yang tak dipersembahkan untuk ALLAH
seperti rumah dengan tabung gas bocor,
seperti gawang yang ditinggal sang kiper :
mudah meledak, mudah kebobolan.

Mazmur 143:8 
Perdengarkanlah kasih setia-Mu kepadaku pada waktu pagi,
sebab kepada-Mulah aku percaya!
Beritahukanlah aku jalan yang harus kutempuh,
sebab kepada-Mulah kuangkat jiwaku.

Markus 1: 35
 Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia (Yesus) bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.
Solo, Juli ‘06

Selasa, 13 Desember 2011

Si Timpang

Studi-kerja-pelayanan tanpa doa itu berjalan dengan satu kaki.
Langkah timpang, jalan terseok dan kuda-kuda tak kokoh hadapi serangan lawan. Tak heran, kalau hidup terasa penat dan pelayanan terasa berat.

Mungkin kita masih bisa berjalan, tugas-tugas dan pelayanan tetap terselesaikan, tapi akan terasa penuh tekanan, jauh dari nyaman, apalagi dari damai sejahtera Tuhan. Belum lagi, berapa kali kita jatuh di perjalanan, rapuh sekali terhadap beragam jebakan setan.

Itu harga yang terlalu mahal untuk membayar ketenaran di mimbar atau pujian dan dukungan banyak orang.

Mazmur 121: 2-3
Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.
Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap.

Solo, 9 Oktober 2006

City of Honesty


Tidak ada tipu menipu disitu,
di kota doa
Karena penipu terbesar itu,
yakni dirimu sendiri itu,
akan berkata jujur padamu.
  
Mazmur 26:2 
Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku;
selidikilah batinku dan hatiku

Solo, 21 – 1 – 2007

Zero Point

Doa itu zona titik nol.
smua prestasi luruh disini
segala kebanggaan tak laku disini

Itu tempat amini kembali,  bahwa :
aku bukan apa–apa
aku tak perlu takut kehilangan siapa saja
aku harus berani lepaskan apa saja
aku tetap biji mata-Nya, meski tidak
dihargai siapapun atau meraih apapun
aku tetap bisa bahagia, karena selalu
diterima dalam pelukan kasih Bapa.

Doa itu zona titik nol.
semua ketakutan luruh disini.
segala keberanian bangkit !!
aku siap kembali ke luar sana,
bukan sebagai porselen dengan harga diri yang mudah pecah, bukan pula sebagai kerbau dicucuk hidung oleh ambisi–ambisi dan kompetisi dunia.
melainkan sebagai hamba yang giat berkarya demi kepuasan Tuan semata, dan sebagai anak yang hatinya melekat pada hati Bapa

Filipi 2:5-7  Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
 Solo, 24 Mei ‘06


Senin, 12 Desember 2011

YESUS-pun BERDOA

Ia tukang kayu, Ia Guru, apalah itu.
Yang pasti Ia seorang pendoa yang wajib ditiru:

Dia berdoa lama sebelum memilih murid-murid-Nya. Ia berdoa sebelum lakukan mujizat-mujizat-Nya. Ia mengajar para murid berdoa, Ia minta mereka berjaga-jaga dalam doa. Ia ingatkan mereka: “Jenis ini tidak dapat diusir kecuali oleh doa.” Kelelahan layani orang, Ia masih bisa bangun pagi, pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana. Sebelum membuat keputusan penting, pernah semalaman Ia berdoa. Ia marah melihat Bait Allah jadi pasar penuh riba, Ia tegakkan kembali sebagai rumah doa. Di Getsemani Ia mengerang dalam doa, 3 kali diulang-Nya. Ia doakan anak-anak, doakan murid-murid-Nya, bahkan mereka yang mengeksekusi Dia.

Dalam konteks apapun, Doa selalu vital, relevan dan esensial untuk selesaikan kehendak Bapa-Nya. Dalam kondisi fisik-mental-emosional bagaimanapun, Ia melakukannya.
Doa personal, doa komunal, itu contoh keseimbangan-Nya, rahasia single minded-Nya dalam menghadirkan Kerajaan BapaNya.

Bagaimana kita? Terlalu sibuk? Terlalu banyak pergumulan? Terlalu lelah? Ah, betapa memalukannya segala alasan kita ! Sang Putra Allah prioritaskan waktu-waktu bersekutu dengan Bapa-Nya. Alangkah kacaunya prioritas kita !

“Berdoa bukan berarti merampas waktu belajar atau kegiatan-kegiatan pelayanan; tetapi berdoa berarti harus didahulukan, dan studi serta kegiatan-kegiatan lain itu kedua”.          (John Wesley)


Minggu sibuk di awal Mei ‘04
Mendekat UAS dan Konser
Betul-betul berdoa “ala-kadarnya”

BAPA-pun BERDOA


Pada suatu kali berkatalah seorang dari murid-muridNya kepadaNya: “Tuhan, tunjukkanlah Doa Bapa pada kami”.
Jawab Yesus, “Apabila Bapa berdoa, Ia berkata:

Anak-anakKU di bumi
Kuduskanlah namaKU hari ini
Harapkan kerajaanKU datang,
Ijinkan kehendakKU yang jadi
Di sorga sini seperti di bumi.
Mintalah makananmu secukupnya hari ini
Mintalah ampun atas dosamu,
tetapi ampuni dulu tiap orang yang bersalah padamu
Aku tak akan membawamu ke dalam pencobaan,
        Maka jangan cobai dirimu sendiri
Akan Kulepaskan kamu dari yang jahat,
        Maka jangan ijinkan dia mengikatmu lagi
Karena AKUlah yang empunya kerajaan, kuasa,
        dan kemuliaan sampai selama-lamanya.
AMIN

Yohanes 12:49 
Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan.
                                       
Barusan lewat di pikiran,
Asrama SAAT, 15 Desember 2004

Minggu, 11 Desember 2011

Ketika Sumur Mengering

Kita hidup di zaman di mana air melimpah. Keran air memancar deras tiap hari, sampai-sampai hadirnya terasa biasa, terasa sudah seharusnya ada dan harus selalu ada. Lalu tiba-tiba keran itu berhenti, aliran air itu tak ada lagi. Saat itulah kita merasa jengkel dan mengeluh, lalu sadari, air itu betapa berharganya. Lalu, biasanya, selang panjang itu solusi kita, alirkan air dari sumur tetangga ke kamar mandi kita.

Tapi itu air jasmaniah, kawan. Bisa kita atasi dan siasati
    kehadirannya, dengan kecerdikan dan dana. Namun tentang aliran Air Hidup itu, maksudku tentang kehadiran dan ketidak-hadiran Tuhan kita itu, siapa sanggup atau berhak mengaturnya?

Allah terasa jauh, saat teduhmu terasa kering, tak dapat apa-apa?
Kawan, bukan hanya kamu yang pernah mengalaminya. Galaumu itu wakili galau kebanyakan kita. Maka ijinkan aku berbagi paradigma :
     
Ijinkan kedaulatan-Nya pegang kendali, kapan dan di mana Ia bisa kita rasakan, kita temui.
Biarkan air kehidupan itu mengalir dan berhenti dengan bebasnya.
Sebab Ia itu Allah yang hidup, bukan aliran air di kamar mandi kita.
Yang bisa dan yang pantas kita lakukan hanyalah menjaga kebersihan pipa spiritualitas kita.
Selebihnya biarlah menjadi pengalaman bathin yang dewasakan iman kita. Cermati dan tunggu saja.
Sampai kapan? Terserah Dia.
Yakinlah, dalam kekeringan semacam itu tetap terjadi gerak, dari
kenal ke makin mengenal Dia, dari cinta ke makin mencinta Dia.

 “Adalah hak Tuhan untuk menentukan di mana dan kapan kehadiranNya bisa kita rasakan atau tidak. Iman dan kesetiaan kita pada masa kekeringan rohani seperti ini adalah wujud pengakuan kita akan kedaulatanNya.”                                                               (Thomas Green SJ)

Matius 1:23  "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" —yang berarti: Allah menyertai kita.
Asrama SAAT, Natal 2004 
3 teman keluhkan Saat Teduh ga dapat apa-apa

Sabtu, 10 Desember 2011

Small Mistake Great Damage


       Kekeringan rohani itu tidak pernah tiba–tiba. Itu dimulai dengan hal–hal yang  terasa biasa, yakni ketika pagi ini kita berbincang dan memuji Dia dengan tergesa–gesa atau bersaat teduh secara mekanis saja, formalitas belaka. 

Lalu esoknya dan esoknya kita jadi terbiasa, hingga persediaan energi dan hikmat rohani kita menyusut dan habis pada akhirnya. Lalu kita mengeluh dan bertanya: “Mengapa aku kering rohani, padahal aku sudah melakukan disiplin rohani seperti yang Alkitab minta ?!”



Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan. Yesaya 30:15


Solo, akhir Mei ‘06

Different Agenda


man think and want
a better scenario
a better ending

but,

God demands
a better understanding
and
a better obedience



Yesaya 55:8-9  Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.


Solo, 19 Maret 2003

Omelan atau Curhat?

di jumpamu tiap pagi itu ……..

       DIA seperti mama cerewet yang
       terpaksa kamu dengar sebelum
       berangkat kerja atau sekolah ?

atau …….
       seperti sahabat terdekat
       yang temani kamu sarapan sambil curhat
       dan siap kau ajak ke kantor atau ke sekolah ?

pilihannya bukan antara mama atau sahabat,
melainkan cara kamu melihat :
Ia bukan cerewet, melainkan sedang curhat
Semata ingin kamu kuat, hadapi dunia jahat.


Mazmur 119:8 Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya.
Mazmur 119:97 Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari.
Wahyu 3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!



Solo, 4 Nopember ‘06

Jumat, 09 Desember 2011

Jangan Berhenti, Paksakan Diri

Ada kalanya disiplin rohani yang satu ini ibarat pengalaman makan kita :

Ada waktunya kita begitu menikmatinya, suap demi suapnya, dikunyah perlahan senikmat–nikmatnya, dan merasa puas oleh cita rasanya.

Namun ada kalanya kita kehilangan selera, asal makan saja, dikunyah sambil lalu saja, tak peduli gurihnya, tak keluhkan hambarnya berlangsungnya datar–datar saja,

Tapi itu tak mengapa, tetap makan saja, paksakan mengunyah dan menelan semampunya, yang penting ada makanan yang masuk untuk tubuh rohani kita, sambil menanti datangnya suasana dan menu tertentu yang mengundang selera.


Mazmur 73:22-23
Aku dungu dan tidak mengerti, seperti hewan aku di dekat-Mu.
Tetapi aku tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan kananku.

                                                Solo, pertengahan  Juni ‘06

Hentikan Saja, Jangan Dipaksa

Sepertinya saja disiplin rohani ini mudah, tapi tak selalu begitu dalam prakteknya. Ketika engkau terburu–buru atau sibuk mencemaskan masalah–masalah, atau belum bereskan dosa, ia menjadi kegiatan yang begitu menyiksa.

Teks sederhanapun tak bisa di cerna. Firman yang hidup itu hanya akan sekadar informasi saja, yang lewat di kepala, sejenak saja singgahnya. Hati tak tersentuh, pencerahan tidak ada, (tak terjadi rhema, kata orang pantekosta). Berlama – lamapun akan terasa hampa.

Lalu bagaimana ? kusarankan hentikan saja.
Berapa lama ? Tak ada patokannya, tapi ambil saja waktu seperlunya.
Bereskan noda-noda dan bisingnya: relasi dengan seseorangkah,  dosakah, bereskan segera. Lalu, pastikan untuk segera kembali melakukannya, sambil menunggu perubahannya (kembali menikmatinya), yang mana itu bisa segera, bisa juga lama. Tapi tak mengapa, terus lakukan saja .

Mazmur 131:2
Sesungguhnya, aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku;
seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya,
ya, seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku.


                                                        Solo, Pertengahan  Juni ‘06

Kamis, 08 Desember 2011

Anticipation

Kita tidak pernah bisa menduga kegelapan dan kekotoran macam apa yang iblis siapkan untuk kita hari ini.
Kita tidak pernah bisa yakin kemana pikiran, lidah dan kaki kita melangkah hari ini.
Maka, kita perlu Pelita itu untuk menerangi jalan–jalan kita, supaya lobang dan kotoran hari ini terlihat gamblang.
Kita perlu Tali Kekang untuk kendalikan kita tetap di jalan yang lurus, supaya godaan jalan–jalan berliku yang menipu itu tidak nampak memikat.
Lebih dari itu, kita perlu Kebenaran itu untuk menguduskan kita hari ini, supaya pikiran, lidah dan kaki kita semata mengarah pada berkat dan menjadi berkat.

Mzm. 119:105  Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
Mazmur 39:2  Pikirku: "Aku hendak menjaga diri, supaya jangan aku berdosa dengan lidahku; aku hendak menahan mulutku dengan kekang selama orang fasik masih ada di depanku."

Yohanes 17:17  Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

Solo, 16 Maret ‘06

Breaking News

Wajar, nonton TV pilih serial drama yang disukai
kisahnya memang dikemas puasi mata dan hati,
meski sering alurnya basi.
breaking news itu interupsinya selalu emergensi,
tak jarang disambut sungut dan keki,
meski beritanya terkini.

Waktu Teduh itu breaking news sorgawi, tampil di layar bathin
interupsi ilahi atas rutinitas kita yang letihkan jiwa dan hati
sebuah pause, sebuah sela bagi para pemazmur zaman ini.
Beritanya terkini, pesan emergensi-Nya yang meminta peduli.
Celikkan mata rohani para saksi, gugah aksi para murid sejati.

Kawan, hidup ini tak sesederhana drama layar TV atau Blackberry
Pastikan breaking news-mu tiap pagi, karena..... 
Tanpanya alur suka-duka kita basi,
       dengannya rutinitas kita penuh arti.
Tanpanya happy ending kita imitasi,
       dengannya respons kita menggarami,
              warna-warni cerah di realitas buram dunia ini
Tanpanya kita terus menjadi penonton,
       dengannya kita berani menjadi pemain
              di panggung drama tragedi bangsa ini (?)

Yesaya 26:9  
Dengan segenap jiwa aku merindukan Engkau pada waktu malam, juga dengan sepenuh hati aku mencari Engkau pada waktu pagi; sebab apabila Engkau datang menghakimi bumi, maka penduduk dunia akan belajar apa yang benar.

Medio Mei-Juni ’06
breaking news Gempa Yogya tiap hari