Kamulah busur yang ditarik-Nya, yang rasakan sakitnya. Tapi
sakitmu itu penuhi tujuan-Nya. Deritamu itu dalam konteks jalankan fungsimu,
sebagai alat yang patuh di tangan pemiliknya. Sakitmu itu tidak akan pernah
sia-sia, karena ketika anak panah Allah itu terlontar, ia menancap lembut,
tepat di hati, di nurani, di jiwa orang – orang yang hendak ditegur-Nya dan diselamatkan-Nya.
Maka, bersikaplah kooperatif, beresponslah positif.
Lenturlah, taatlah. Sikap keras dan kebebalanmu hanya akan membuat busur itu
patah, rusak fungsinya, perlu waktu lagi untuk memperbaikinya. Dan pastinya
kegenapan tujuan-Nya tertunda.
2 Samuel 22:15
Dilepaskan-Nya panah-panah,
sehingga diserakkan-Nya mereka, yakni kilat-kilat, sehingga dikacaukan-Nya
mereka.
Seperti anak-anak panah di
tangan pahlawan,
demikianlah anak-anak pada
masa muda.
Mazmur 127:4
Alor, 28 Mei 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar