Rekan Sepanggilan, Menulislah!

Pengunjung yang terhormat, para saksi Kristus & para pelayan Tuhan, ini adalah blog mutiara DOA, SAAT TEDUH dan MEDITASI Kristen (kecuali sisipan-sisipan khususnya). Sebuah Kedai Doa, Warung SaTe, atau Kantin Yoga, terserah Anda menyebutnya. Kalo saya, ini Cafe Shalom:-) Lebih dari itu, blog ini adalah ajakan untuk menulis. Tulislah apa saja, selembar sehari, di diary atau jurnal pribadi. Don't worry, bahan-bahannya akan Tuhan kirim tiap hari, lewat berbagai macam situasi, Anda hanya tinggal mencatatnya dengan setia & sepenuh hati. Apapun genre-nya, semua bentuk tulisan itu bagus. Semua memastikan agar kita tak mudah lupa berkat dan pesan-Nya untuk jangka waktu sangat lama. Dan sudah barang tentu, tulisan Anda bisa jadi berkat buat sesama, asupan sehat bagi keluarga besar gereja-Nya. Selamat mencoba. Mulailah hari ini!

Kamis, 22 November 2012

Learned-Helplessness

Selingan: perspektif kerja/hidup

Sebuah riset tentang ketidak-berdayaan yang terbentuk (learned-helplessness), dari buku Street Children: A Guide to Effective Ministry by Phyllis Kilbourn):

Seekor anjing ditempatkan dalam sebuah kerangkeng kecil yang seluruhnya terbuat dari besi.  Lalu sebuah bel dibunyikan bersamaan dengan listrik dialirkan ke besi kerangkeng untuk mengagetkan si anjing. Sang anjing sontak menggonggong dan bergerak tak terkendali, berusaha keluar dari kerangkeng, namun justru kesakitan dan stress karena aliran listrik. Setelah beberapa kali prosedur ini dilakukan, peneliti menemukan sebuah pola baru:  sekarang jika bel dibunyikan, si anjing memilih untuk meringkuk atau merebahkan diri. Anjing itu telah belajar tentang ketidak-berdayaan. Ia yakin tak ada yang bisa dilakukannya selain menerima / menjalani saja rasa sakit dari aliran listrik itu. Bahkan ketika atap kerangkeng kecil itu dibuka, lalu bel dibunyikan dan listrik dialirkan, anjing itu bukannya melompat keluar kerangkeng menuju kemerdekaannya dan ketenangan hidupnya, ia justru tetap memilih meringkuk dan menerima rasa sakit tersengat listrik itu.

Kita kerap melihat sejenis learned-helplessness ini dialami kawan-kawan kita, yang sekian lama ditekan dan ditindas: dipaksa tunduk pada pihak yang berkuasa, dipaksa bekerja secara tidak adil dan digaji kecil, dipaksa terlibat dalam kegiatan yang tidak manusiawi, dipaksa hidup di jalanan, di daerah kumuh, di lokasi prostitusi dan di kamp pengungsian (tambahan saya: atau di gereja/lembaga pelayanan yang cenderung gemar menggunakan slogan rohani yang manipulatif-eksploitatif). Bahkan ketika diberi kesempatan maupun keberanian/kekuatan untuk membuat keputusan keluar dari kondisi-kondisi seperti itu,  bahkan diberi kekuatan untuk melawan para penindas mereka, kebanyakan dari mereka justru tetap memilih tunduk terhadap rasa sakit yang ditimpakan atas diri mereka.

Inilah fakta yang terjadi dalam dunia di mana uang dan kekuasaan dianggap segalanya, diberhalakan sedemikian rupa. Wajar bila hasilnya adalah: ketundukan pasif, kepasrahan negatif pada pihak-pihak yang memegang uang dan/ kekuasaan. Itulah yang disebut ketidak-berdayaan yang terlatih (learned-helplessness), sikap yang meyakini: “Tak ada yang bisa kulakukan selain pasrah saja.” Dan itu bukan ketundukan yang dimaksud alkitab. Itu justru sikap menolak tanggung-jawab atas hidup kita sendiri, karena membiarkan pihak lain atau situasi yang memutuskan apa yang kita alami dan kita rasakan. Lebih buruk lagi, itu bisa jadi sikap abai terhadap nilai keadilan dan kebenaran Tuhan, sikap yang menciderai shalom Tuhan. Sesungguhnya ada banyak yang bisa dilakukan dalam situasi-kondisi atau tempat seperti itu. Ya, banyak cara untuk “melawan,” tanpa perlu melibatkan kekerasan atau kejahatan.

So, mau bertahan di tempat kerja atau situasi atau kondisi-kondisi semacam itu? Boleh saja, asal pastikan bahwa Anda tidak sedang menghayati learned-helplessness, melainkan sedang taat pada panggilan Tuhan! Dan pastikan Anda yakin tidak salah membedakannyaJ  GBU all.

Jakarta, 22 Nopember 2012
Idenya kudapat setelah membaca berita demo buruh besar-besaran hari ini

Tidak ada komentar: