Rekan Sepanggilan, Menulislah!

Pengunjung yang terhormat, para saksi Kristus & para pelayan Tuhan, ini adalah blog mutiara DOA, SAAT TEDUH dan MEDITASI Kristen (kecuali sisipan-sisipan khususnya). Sebuah Kedai Doa, Warung SaTe, atau Kantin Yoga, terserah Anda menyebutnya. Kalo saya, ini Cafe Shalom:-) Lebih dari itu, blog ini adalah ajakan untuk menulis. Tulislah apa saja, selembar sehari, di diary atau jurnal pribadi. Don't worry, bahan-bahannya akan Tuhan kirim tiap hari, lewat berbagai macam situasi, Anda hanya tinggal mencatatnya dengan setia & sepenuh hati. Apapun genre-nya, semua bentuk tulisan itu bagus. Semua memastikan agar kita tak mudah lupa berkat dan pesan-Nya untuk jangka waktu sangat lama. Dan sudah barang tentu, tulisan Anda bisa jadi berkat buat sesama, asupan sehat bagi keluarga besar gereja-Nya. Selamat mencoba. Mulailah hari ini!

Rabu, 18 Januari 2017

Serangan dan Pertahanan

Seberapa sering kita mudah merasa terancam (easily irritated = gampang dirundung kecewa, mudah dilanda ketakutan, cepat dikuasai amarah) oleh sikap/perlakuan orang kepada kita? Seberapa sering kita terpancing unjuk kekuatan, pamerkan diri lebih hebat, lebih pantas dihormati bahkan ditakuti?
Jika sering, jangan anggap sepele, kawan. Ambil waktu temui, ajak bicara “si aku” dalam diri kita.
Mengapa?
-    Karena sangat mungkin penyebab utamanya adalah pudarnya, kaburnya kesadaran akan Kerajaan Allah (yakni realitas pemerintahan Allah, Kristus dalam dunia kita, di mana kuasa dan kasih Allah yang tidak terbatas itu tersedia limpah, selalu siap penuhi kebutuhan dasariah kita akan kasih, penerimaan, rasa aman dan penghargaan).
-     Karena kemungkinan besar itu adalah hari-hari di mana kita telah kembali asyik dengan “kerajaanku,” berkanjang lagi dalam kubangan candu “untukku, mauku, caraku, kontrolku, kemuliaanku.”

Kawan, itulah saatnya untuk kembali pada disiplin menata fokus hati lewat doa sederhana setiap memulai hari:
“Datanglah KerajaanMU, jadilah kehendakMU, dalam diriku, melalui diriku; Dikuduskanlah namaMU dalam hatiku, dimuliakanlah namaMU, melalui pikiran, ucapan dan sikapku hari ini.”

Niscaya, sosok Kristus yang mengosongkan diri dan berkurban diri, serta kemenanganNya via kebangkitan itu kembali terang di visi kita; Niscaya aturan main Kerajaan Allah kembali jelas prioritasnya di logika, kehendak dan syaraf-syaraf perasa kita:
bahwa nampak lemah karena mengalah-mengampuni itu justru kuat; bahwa dipandang rendah dan hina karena berusaha memegang nilai-nilai Yesus itu justru mulia; bahwa menghidupi Kotbah Yesus di Bukit itu bukanlah mentalitas pecundang, melainkan etika pemenang standar sorga, seni penjinak “si aku”, musuh terliar dan terdekat, demi maksimalnya peran garam dan terang!

Niscaya, hari ini tak lagi kita jalani sendirian, melainkan bersama Yesus [yang selama ini sesungguhnya ada di dalam kita dan kita di dalam Dia]; bukan dengan kekuatan kita sendiri, melainkan dengan kekuatan Allah.


Niscaya, kalaupun etos shalom kita tidak membuat orang itu belajar keluar dari cangkang minder dan congkaknya, tidak menjadi solusi bagi iklim teror dan budaya menang-kalah komunitas kita, at least kita telah belajar tidak menjadi bagian dari masalahnya.

Intinya, kawan, kita sering mudah terancam, itu bukan karena kuatnya serangan, melainkan karena terlalu rapuhnya pertahanan!

Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota [Amsal 16:32].

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya,
maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu [Matius 6:33]

Tetapi aku mau menyanyikan kekuatan-Mu, pada waktu pagi aku mau bersorak-sorai karena kasih setia-Mu; sebab Engkau telah menjadi kota bentengku, tempat pelarianku pada waktu kesesakanku [Mazmur 59:16].

Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah [Ibrani 12:2]
.
Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan
Kristus di dalam Allah. Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan [Kolose 3:3-4]

Makassar, 18 Jan’ 17
-                      Seminggu terakhir beberapa kali hampir terpancing emosi pada seseorang
-                      Kaget dan heran menyadari isu pertama yang dibahas Yesus terkait dengan “anger”

Postingan terkait:

Tidak ada komentar: