Rekan Sepanggilan, Menulislah!

Pengunjung yang terhormat, para saksi Kristus & para pelayan Tuhan, ini adalah blog mutiara DOA, SAAT TEDUH dan MEDITASI Kristen (kecuali sisipan-sisipan khususnya). Sebuah Kedai Doa, Warung SaTe, atau Kantin Yoga, terserah Anda menyebutnya. Kalo saya, ini Cafe Shalom:-) Lebih dari itu, blog ini adalah ajakan untuk menulis. Tulislah apa saja, selembar sehari, di diary atau jurnal pribadi. Don't worry, bahan-bahannya akan Tuhan kirim tiap hari, lewat berbagai macam situasi, Anda hanya tinggal mencatatnya dengan setia & sepenuh hati. Apapun genre-nya, semua bentuk tulisan itu bagus. Semua memastikan agar kita tak mudah lupa berkat dan pesan-Nya untuk jangka waktu sangat lama. Dan sudah barang tentu, tulisan Anda bisa jadi berkat buat sesama, asupan sehat bagi keluarga besar gereja-Nya. Selamat mencoba. Mulailah hari ini!

Minggu, 21 Juli 2013

Hamba Tuhan, Jalan Pagilah!

Setidaknya ada 3 manfaat ketika HT Jalan Pagi:

1.    Tentu saja pertama-tama demi kesehatan mereka sendiri. Gembala Sidang saya memberi nasehat: “Kita HT harus siap ditraktor maupun ditraktir.”  Bukan rahasia lagi, anugrah umum dari Allah untuk para HT adalah traktiran majelis atau jemaat. Apalagi tugas-tugas rohaniwan relatif lebih banyak kuras hati dan emosi (lebih sedikit kuras tenaga). Maka wajar berat badan mudah naik. Bagi yang secara genetis sulit gemukpun wajib hati-hati, karena tingginya kolesterol, gula atau tekanan darah siap jadi sahabat karibJ. Jalan pagi, keringat yang keluar, itu sehatkan sistem metabolisme serta segarkan fungsi organ-organ penting. Apalagi ditambah sit-up, akan minimalkan potensi perut membuncit :-).

2.    Latihan menjadi pribadi yang missional. Ciri insan missional adalah bergaul luas, lintas batas (etnis, agama, aliran politik, dll). Jalan pagi sediakan banyak kesempatan berjumpa orang dari berbagai kalangan dan beragam latar belakang, dalam suasana yang lebih bersahabat. Baku senyum dan baku sapa sesama pejalan pagi biasa terjadi (bahkan kalau searah bisa bincang-bincang sedikit dan kalau sama-sama istirahat di sisi lapangan bisa bincang banyak). Mengapa? Salah satunya karena di pagi hari itu semua orang tidak pakai seragam masing-masing, tidak membawa status atau kepentingan masing-masing. (beda dengan saat jumpa di jam kerja, saat orang sudah pakai seragam; seragam agama, profesi, partai, status sosial, status ekonomi, dll). Yang ada hanyalah perjumpaan antar pribadi, sesama anak bangsa, sesama manusia. Ada semacam rasa hormat (merasa seperjuangan) pada orang2 yang sama2 menjaga kesehatan, sesama pejalan pagi. Itu pintu yang cukup lebar untuk memulai persahabatan yang missional, yang menjangkau jiwa bagi Tuhan. Jadi, tanpa perlu diniatkanpun, perkenalan dan keakraban saat jalan pagi itu akan membuka ruang kesempatan untuk bersaksi secara natural dan wajar. Dengan demikian HT berhak mengutus  jemaat bermisi di tengah masyarakat yang plural, untuk menjadi berkat dan bersaksi di tengah realitas majemuk bangsa kita ini.

3.    Kesempatan bersyafaat bagi jemaat. Sepanjang jalan kita bisa desahkan nama-nama jemaat, mendoakan keluarga-keluarga secara umum, atau mendoakan yang punya pergumulan khusus tertentu. Tiap kali lewat rumah atau tempat usaha (toko, warung, bengkel) milik jemaat, kita bisa henti sejenak, mohonkan Allah berkati keluarga itu hari ini: “kesehatan untuk beraktivitas hari ini, rejeki yang baik bagi usaha pekerjaan hari ini, relasi-relasi yang makin sehat dalam rumah tangganya, dijauhkan dari orang-orang yang berniat jahat, kesaksian hidup mereka sehari-hari, serta kerinduan yang meningkat untuk beribadah, melayani dan bermisi, dll, dll.”

Hasilnya efektifkah? Ada dampakkah? Berat badan HT berkurang? Jumlah jemaat dan iman jemaat bertambah? Ya, soal itu bagian Tuhanlah. Orientasi kita pada proses saja, proses-proses yang baik, yang positif, yang sehat. Itu saja bagian seorang HT.

Palopo, 26 Juli 2013
Bersyukur melayani di kota kecil ini.
Pagi ini nekat ditemani hujan rintik., karna seminggu ini kerap hujan saat subuh dan sore hari

Tidak ada komentar: