Rekan Sepanggilan, Menulislah!

Pengunjung yang terhormat, para saksi Kristus & para pelayan Tuhan, ini adalah blog mutiara DOA, SAAT TEDUH dan MEDITASI Kristen (kecuali sisipan-sisipan khususnya). Sebuah Kedai Doa, Warung SaTe, atau Kantin Yoga, terserah Anda menyebutnya. Kalo saya, ini Cafe Shalom:-) Lebih dari itu, blog ini adalah ajakan untuk menulis. Tulislah apa saja, selembar sehari, di diary atau jurnal pribadi. Don't worry, bahan-bahannya akan Tuhan kirim tiap hari, lewat berbagai macam situasi, Anda hanya tinggal mencatatnya dengan setia & sepenuh hati. Apapun genre-nya, semua bentuk tulisan itu bagus. Semua memastikan agar kita tak mudah lupa berkat dan pesan-Nya untuk jangka waktu sangat lama. Dan sudah barang tentu, tulisan Anda bisa jadi berkat buat sesama, asupan sehat bagi keluarga besar gereja-Nya. Selamat mencoba. Mulailah hari ini!

Senin, 24 April 2017

Makassar

Bukan sore biasa, bukan pantai biasa,
Mirip Penang, kata orang lebih elok bahkan.
Ya, pantai Losari,  ikon ujung pandang.
Pisang epek, semilir laut dan perahu-kapal di kejauhan,
Temani kita sejenak istirahat, sebelum lanjut susuri petang.
Ya, setangkup kenikmatan dan keindahan yang bagiku jarang.
buatku rela maafkan bocah pengamen kasar.
.
Sudah pasti awal petualangan siang tadi masih terkenang,
remah-remah puasnya masih segar di lidah dan pencernaan
Sajian lezat sepanjang Lamadukeleng yang sudah lama tenar,
Udang, papakulu dan Sunu bakar sambal enam macam.
Begitu khusuk kita, kunyah dan bincang, berujung kenyang.
.
Di luar rencana, La Galigo pun sisakan kesan mendalam,
Ya, dia Rotterdam, benteng Belanda, jadi istana kerajaan.
Memotret pinisi nusantara, kebanggaan yang kau pajang.
Membaca kisahmu ya tanah subur celebes kota bandar,
negri banyak perahu dan orang gagah, melegenda sepanjang abad
Wajar saudagar China dan Hindia Belanda berdatangan.
Di bangunan tua itu, ada segumpal bangga yang terbangkitkan,
buatku rela maafkan pungutan liar di pintu gerbang
.
Sejurus kemudian, Samba Opu jadi tujuan,
parade toko emas dan cindera mata sepanjang jalan,
kain sarung, kopi, kacang disko dan rupa-rupa camilan,
pastikanku bawa oleh-oleh buat keluarga tersayang
 .
Itulah Makasar, kawan,
Kota Coto dan kondro dan es pisang ijo,
Tapi bagiku ia kota daging dan ikan murah,
bagiku ia juga sambutan ramah seorang kawan,
Barbagi kisah ceria dan pergumulan,
berbenang merah kasih setia Tuhan.
.
Wahai dunia, datang mi ke sini!


Senja Pantai Losari, 24 Februari 2012

Tidak ada komentar: