Rekan Sepanggilan, Menulislah!

Pengunjung yang terhormat, para saksi Kristus & para pelayan Tuhan, ini adalah blog mutiara DOA, SAAT TEDUH dan MEDITASI Kristen (kecuali sisipan-sisipan khususnya). Sebuah Kedai Doa, Warung SaTe, atau Kantin Yoga, terserah Anda menyebutnya. Kalo saya, ini Cafe Shalom:-) Lebih dari itu, blog ini adalah ajakan untuk menulis. Tulislah apa saja, selembar sehari, di diary atau jurnal pribadi. Don't worry, bahan-bahannya akan Tuhan kirim tiap hari, lewat berbagai macam situasi, Anda hanya tinggal mencatatnya dengan setia & sepenuh hati. Apapun genre-nya, semua bentuk tulisan itu bagus. Semua memastikan agar kita tak mudah lupa berkat dan pesan-Nya untuk jangka waktu sangat lama. Dan sudah barang tentu, tulisan Anda bisa jadi berkat buat sesama, asupan sehat bagi keluarga besar gereja-Nya. Selamat mencoba. Mulailah hari ini!

Selasa, 03 April 2012

Perumpamaan ini Menuai Vonis Mati

Sisipan, sajak-refleksi siapkan hati untuk paskah:

Sebelumnya para imam kepala bertanya: “Emangnya kamu siapa, brani-braninya jungkir-balikkan meja?! Sekarang Ia garis-bawahi sumber otoritas aksiNya, dengan berumpama, sebuah cerita, tentang kebun anggur, mengutip puisi Yesaya (5:1-7), kidung cinta tentang perlakuan Allah yang istimewa namun berujung kecewa, Israel gagal hasilkan buah anggur yang baik. Endingnya adalah penghukuman, kebun anggur itu dibiarkan tak terawat, terinjak-injak dan rusak. Akhir pahit bila umat Allah terus menolak tujuan Allah memanggil mereka.
Allah masih pemilik kebun anggur itu, dan Israel zaman Yesus masih kebun anggurNya, masih dituntut hasilkan buah-buah keadilan di dalam kehidupan nasional mereka, serta menyatakan anugrah Allah kepada bangsa-bangsa di sekitarnya. Maka, melanjutkan tugas para nabi, meski Ia lebih dari nabi, Yesus sampaikan peringatan terakhir untuk mereka: jika mereka terus menyimpan anugrah Allah itu untuk diri sendiri, dan terus cenderung menolak bangsa-bangsa lain dengan sikap ketidak-adilan bahkan kekerasan, maka penghukuman Allah atas mereka akan segera tiba.
Yesus memakai perumpamaan ini untuk menggambarkan apa yang telah dan akan dialamiNya di Yerusalem ini. Pesannya jelas bagi pendengarNya: Israel, diwakili perilaku para pemimpin rohaninya, diwakili berbagai praktek korup, ketidak-adilan dan ketidak-benaran di bait suci ini, di dalam kota suci ini, telah memberontak melawan Allah. Israel, diwakili imam besar bait suci, telah menolak bahkan dikisahkan membunuh utusan Allah terakhir, Anak Pemilik kebun anggur itu sendiri.
Perumpamaan ini, serta pesan penghukuman-Nya, sudah tentu menjengkelkan para imam dan imam besar yang menjabat saat itu. Karena penghukuman Allah yang mereka harapkan tertimpa atas bangsa-bangsa kafir itu justru menurut perumpamaan ini akan segera menimpa mereka sendiri.  Mereka sakit hati, gelap mata dan hati, lalu sepakat bahwa Yesus harus segera dihabisi, dengan dalil penistaan agama maupun fitnah makar terhadap kaisar Roma.
Maka perumpamaan inipun tentang kita, gereja hari ini, kawan. Karena hari ini Allah tetap pemilik kebun anggur itu, dunia kita hari ini masih taman kepunyaanNya, yang keindahannya rusak cemar dosa, yang akan dipulihkanNya. Israel menolak dan membuang Yesus, maka Allah memulai kebun yang baru, Yesus pokok anggurnya, gereja adalah ranting-rantingnya. Bait suci telah menjadi sarang penyamun, maka Allah membangun Bait Suci yang baru, yakni gereja, Yesus Batu Penjurunya.
Perenungan paskahnya, kawan: adakah gereja masih bermisi? Masih menyaringkan suara kenabianNya? Perlakuan yang dialami Yesus di Yerusalem itu, yakni penolakan dan kekerasan, sangat mungkin akan diterima para pemberita injil hari ini, ketika mereka berani pergi dan menyampaikan suara kenabian ke pusat-pusat kekuasaan dan ketidak-adilan, ke tempat-tempat atau situasi-situasi di mana orang menggunakan agama (termasuk kekristenan sendiri!) dan politik sebagai sekedar sarana memastikan keamanan dan kenyamanan mereka sendiri, bukannya memancarkan terang Allah kepada dunia ini.
Semoga paskah tahun ini kembali limpahi gereja dengan energi Kalvari, menyemangati dan memperlengkapi umat gereja untuk menghadirkan dirinya sebagai bukti, bahwa kebun anggur Allah yang baru, bahwa Bait Allah yang baru, sudah hadir dan memberi buah kebenaran dan keadilan di bumi nusantara tercinta ini.
Selamat jelang paskah, kawan!

Yesaya 5:7
Sebab kebun anggur TUHAN semesta alam ialah kaum Israel, dan orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-Nya; dinanti-Nya keadilan, tetapi hanya ada kelaliman, dinanti-Nya kebenaran tetapi hanya ada keonaran.
Markus 12:12
Lalu mereka berusaha untuk menangkap Yesus, karena mereka tahu, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya dengan perumpamaan itu. Tetapi mereka takut kepada orang banyak, jadi mereka pergi dan membiarkan Dia.
Yohanes 15:5
Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.

Jakarta, pekan paskah, 3 April 2012

Tidak ada komentar: