Rekan Sepanggilan, Menulislah!

Pengunjung yang terhormat, para saksi Kristus & para pelayan Tuhan, ini adalah blog mutiara DOA, SAAT TEDUH dan MEDITASI Kristen (kecuali sisipan-sisipan khususnya). Sebuah Kedai Doa, Warung SaTe, atau Kantin Yoga, terserah Anda menyebutnya. Kalo saya, ini Cafe Shalom:-) Lebih dari itu, blog ini adalah ajakan untuk menulis. Tulislah apa saja, selembar sehari, di diary atau jurnal pribadi. Don't worry, bahan-bahannya akan Tuhan kirim tiap hari, lewat berbagai macam situasi, Anda hanya tinggal mencatatnya dengan setia & sepenuh hati. Apapun genre-nya, semua bentuk tulisan itu bagus. Semua memastikan agar kita tak mudah lupa berkat dan pesan-Nya untuk jangka waktu sangat lama. Dan sudah barang tentu, tulisan Anda bisa jadi berkat buat sesama, asupan sehat bagi keluarga besar gereja-Nya. Selamat mencoba. Mulailah hari ini!

Senin, 02 April 2012

Yesus bukan OB, bukan Satpol PP

Sisipan, sajak-refleksi siapkan hati untuk paskah:

Sistem integrasi komputer di sebuah kantor sedang galat. Semua tak berdaya, terpaksa pekerjaan terhenti, menanti teknisi yang bisa memperbaiki. Diam-diam seorang office boy (yang kursus komputer di malam hari) sentuh-sentuh komputer induk di sana-sini, tau-tau sistem lancar kembali. Teknisi yang terlambat datang memarahi: "Emangnya kamu siapa? Siapa yang beri kamu ijin?" Tapi para karyawan membelanya, sehingga ia tak kena sanksi. Itulah contoh tindakan berani, berani menjadi berkat!
Tapi ada seorang muda yang jauh lebih berani, kawan. Ia jungkir-balikkan meja-meja bisnis di halaman bait suci, bangunan paling bersejarah, paling suci, simbol jati diri bangsa yang merasa paling mulia di muka bumi. Meski hanya untuk sejenak, terhentilah prosesi ritual kurban, terhenti jugalah sistem ibadah yang sudah ribuan tahun eksis.
Aksi Dia ini tentu butuh nyali yang besar sekali, mengintervensi institusi tertinggi agama yahudi! Penutup buruk bagi karir cemerlangNya sebagai penyembuh, pengajar, pemberi makan ribuan orang, serta figur pengasih penyayang yang dihormati. Wajar alim ulama penguasa bertanya meremehkan dan mengadili: “Dengan kuasa mana, siapa memberiMu hak untuk beraksi seperti ini?!”
Mengutip kata-kata keras nabi Yeremia, "Rumah Allah menjadi sarang penyamun," itu terdengar lancang dan kurang ajar sekali, itu yang paling menyinggung harga diri dan menusuk hati para petinggi: ahli taurat dan kaum Farisi, para imam dan imam besar bait suci. Alhasil, diam-diam Ia diberi vonis hukuman mati, dengan jadual eksekusi yang sudah pasti, tak lama lagi.
Kawan, orang muda ini bukan OB, bukan pula petugas satpol PP. Ini bukan kisah penggusuran perdagangan di lokasi terlarang. Ia Mesias! Yang dilakukanNya adalah menyatakan penghakiman Allah terhadap umat pilihanNya sendiri, agenda penting datangnya Kerajaan Allah. Secara simbolis diperagakanNya penghukuman itu di sini, karena ideologi nasional bangsa ini terpusat pada bangunan suci ini; tempat Allah berdiam Diri dan bisa mereka jumpai, di mana perjanjian leluhur mereka dengan Yahweh diingat, dirayakan dan diamini, yakni BERKAT Allah bila Israel setia pada Allah, setia menjadi saluran berkat bagi segala bangsa di muka bumi, dan KUTUK bila mereka berbalik dari Allah dan tidak berfungsi sesuai tujuan mereka dipilih.
Maka sesungguhnya bukan sekedar meja-meja, tapi inilah yang justru dijungkir-balikkanNya:
·      Nasionalisme picik yang sarat kekerasan terhadap sesama anak bangsa, pula sarat praktek ketidak-adilan terhadap orang asing, nasionalisme yang kontradiktif dengan panggilan menjadi berkat bagi segala bangsa di dunia ini.
·      Sistem yang korup, di mana kekuasaan hanya menguntungkan pihak penguasa, dan kaum lemah makin tak berdaya, sistem yang membuat orang kaya tak mampu bermurah hati terhadap dunia yang papa ini.
Bagai nasib keringnya pohon ara tak berbuah, Yesus mewakili Yahweh, mengutuk bait suci, kota suci, alias bangsa pilihan ini, setelah beberapa saat sebelumnya meratapinya dengan air mata penuh kasih.
Pesannya gamblang, kawan:
1.  Tidak sesuai fungsi, penghakiman Allah terjadi! Tak hanya institusi gerejawi dan institusi keuangan yang terkait insiden ini, melainkan pula institusi hukum, institusi pemerintah maupun institusi politik negeri ini, semua selayaknya gemetar melihat aksi Mesias menyatakan penghakiman Allah di Bait Suci ini.
2.  Allah menanti, murid Kristus yang berani tampil sesuai fungsi! Yakni menyatakan penghakiman Allah! Dunia kita menanti orang yang diam-diam sedia mengambil peran dalam situasi buruk yang perlu solusi, orang yang siap diremehkan namun giat memberkati dunia ini.

So, kondisi apa yang sedang galat (keadilan dan kebenaran atau shalom itu tidak berjalan dengan semestinya) di lingkungan masyarakatmu, kawan? Institusi apa yang perlu kamu tantang dan kamu peringatkan (dengan tegas namun penuh kasih, dengan cara kreatif tanpa anarkis) tentang penghakiman Tuhan? Tak perlu jadi OB atau satpol PP, tak harus pula jungkir-balikkan barang-barang. Hanya butuh nyali besar, nyali yang siap diremehkan dan diadili, "Emangnya kamu siapa?!" Ya, justru yang satu itu yang tak mudah kita miliki. Tapi itulah semangat paskah, kawan!

Markus 11:12-14 Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar. Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara. Maka kata-Nya kepada pohon itu: "Jangan lagi seorangpun makan buahmu selama-lamanya!" Dan murid-murid-Nyapun mendengarnya.

Lukas 19:41. Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya,

Markus 11:17-18 Lalu Ia mengajar mereka, kata-Nya: "Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!" Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mendengar tentang peristiwa itu, dan mereka berusaha untuk membinasakan Dia,....

Markus 11:20 Pagi-pagi ketika Yesus dan murid-murid-Nya lewat, mereka melihat pohon ara tadi sudah kering sampai ke akar-akarnya.

Jakarta, 2 April 2012

Tidak ada komentar: