Rekan Sepanggilan, Menulislah!

Pengunjung yang terhormat, para saksi Kristus & para pelayan Tuhan, ini adalah blog mutiara DOA, SAAT TEDUH dan MEDITASI Kristen (kecuali sisipan-sisipan khususnya). Sebuah Kedai Doa, Warung SaTe, atau Kantin Yoga, terserah Anda menyebutnya. Kalo saya, ini Cafe Shalom:-) Lebih dari itu, blog ini adalah ajakan untuk menulis. Tulislah apa saja, selembar sehari, di diary atau jurnal pribadi. Don't worry, bahan-bahannya akan Tuhan kirim tiap hari, lewat berbagai macam situasi, Anda hanya tinggal mencatatnya dengan setia & sepenuh hati. Apapun genre-nya, semua bentuk tulisan itu bagus. Semua memastikan agar kita tak mudah lupa berkat dan pesan-Nya untuk jangka waktu sangat lama. Dan sudah barang tentu, tulisan Anda bisa jadi berkat buat sesama, asupan sehat bagi keluarga besar gereja-Nya. Selamat mencoba. Mulailah hari ini!

Senin, 20 Februari 2012

Ketika yang Tersisa hanya Kita Berdua

Kadang situasi hidup akan memaksamu tinggal berdua saja dengan Yesus, tanpa perhatian sanak dan teman, tanpa dukungan sistem yang seharusnya bisa diandalkan. 
Bisa jadi itu satu cara Dia menguji prioritasmu, 
satu agendaNya memurnikanmu, kawan.
Dalam situasi seperti itu Ia mau engkau belajar rela melepaskan atau dilepaskan, belajar siap berhenti mengikat atau diikat, belajar ikhlas berhenti diandalkan atau mengandalkan, entah itu berkaitan dengan sesuatu atau seseorang. Dan Dia punya hak lakukan itu padamu.
Dia memang berhak memastikan apakah anak-anak-Nya yang IA tebus dengan menanggung sepi dan ngeri di kayu salib itu mampu hidup bersama-Nya dan bagi-Nya saja ketika segalanya hilang dari hidup mereka, dan tetap merasa puas.

Ayub 1: 21-22  katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.

Lukas 14: 33  Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.

Salatiga, 6 Maret ’06
Teringat Ayub

Tidak ada komentar: