Rekan Sepanggilan, Menulislah!

Pengunjung yang terhormat, para saksi Kristus & para pelayan Tuhan, ini adalah blog mutiara DOA, SAAT TEDUH dan MEDITASI Kristen (kecuali sisipan-sisipan khususnya). Sebuah Kedai Doa, Warung SaTe, atau Kantin Yoga, terserah Anda menyebutnya. Kalo saya, ini Cafe Shalom:-) Lebih dari itu, blog ini adalah ajakan untuk menulis. Tulislah apa saja, selembar sehari, di diary atau jurnal pribadi. Don't worry, bahan-bahannya akan Tuhan kirim tiap hari, lewat berbagai macam situasi, Anda hanya tinggal mencatatnya dengan setia & sepenuh hati. Apapun genre-nya, semua bentuk tulisan itu bagus. Semua memastikan agar kita tak mudah lupa berkat dan pesan-Nya untuk jangka waktu sangat lama. Dan sudah barang tentu, tulisan Anda bisa jadi berkat buat sesama, asupan sehat bagi keluarga besar gereja-Nya. Selamat mencoba. Mulailah hari ini!

Senin, 06 Agustus 2012

Puisi Konseling Pastorium

[Hasil konseling dengan Ibu Ayleen, problem pacaran dengan Lie Kian]:


Man without Boundaries

Kemana-mana bawa papan pengumuman:
“Wahai semua, silahkan datang!”
“Siapapun Anda, selalu ada bantuan!”
Mendengar dan memantulkan, tak ada ruginya bukan?!
Apalagi itu klop benar dengan kehendak Tuhan

Walau kadang kerepotan, kewalahan
Walau orang terdekat jadi terabaikan
Reputasi jadi berhala terpendam
 “No!” itu benar-benar tabu diucapkan

Memasuki dan dimasuki, itu kesukaan
Dilibatkan atau mengambil bagian, itu kepuasan.
Itu kekuatan, sekaligus kelemahan
Menolong tidak murni pelayanan,
melainkan suatu kebutuhan 
Kelak istri dan anak dirugikan
Tak mau berubah, tersisa 2 kemungkinan:
Mencari yang setipe, atau hidup melajang.


The Opposites

Aku ingin ia keluar, ia memintaku ke dalam
Aku ajak dia ke panggung, ia mau kami jadi penonton
Baginya sendiri itu energi, di kerumunan tangkiku terisi
Rumahku terbuka hingga ke kamar, ruang tamu dia itu batas maksimal

Extrovert tulen Vs introvert sejati, bisa diatasi
Lobang-lobang masa lalu perparah komplikasi
Satu asa tak kunjung muara:
Ia merindu diperlakukan spesial
Aku mengiba rasa percaya

2 tahun merajut tekat, jiwa semakin lekat
2 tahun lega dan luka berjalin erat
Tema yang sama, tak kunjung sepakat
Keputusan berat akhirnya dibuat

Bagiku sendiri makna keputusan itu masih pucat:
Entah sikap realistis atau pesimis
Entah ekspresi berani atau pengecut
Entah tindakan iman atau melancangi Tuhan
  

[Dari Cermin Konseling dengan Cie Marlina MK]:

Fireman
Memang dia begitu.... tapi....”
Fokus pada sisi baik orang, sekadar alasan
Perasaan negatif ditabukan, kemarahan ditekan,
Karena marah sama dengan jahat
Karena Mami tidak pernah marah dengan sehat
Maka “Orang baik itu tidak marah,” jadi semboyan
Akumulasinya jelas ledakan, ekspresinya tidak proporsional

Pemadam kebakaran, itu jadi peran
Api belum menyala pun aku sibuk duluan
Barusan disadarkan:
Bahwa tak semua kebakaran harus dipadamkan.
Bahwa ada kebakaran yang harus berani dibiarkan,
bahkan diciptakan!
Nopember 2005


Everytime You Go,
You take a piece of me with you!

Dalam tiap perpisahan, rasa kehilangan mendera sangat
Ternyata yang menghilang bukan kenalan atau sahabat
Dirikulah sendirilah yang terancam lenyap
Karena jati diriku dan tekat menjadi berkat begitu lekat

Berelasi dekat, terlibat, itu kekuatan
Tapi nilai diri yang bergantung pada pelayanan,
itu benang kusut masa lalu, harus diurai, digulung rapi dulu,
Agar siap merajut Injil dalam dunia ini, dengan lebih rapi, lebih indah
Agar bisa mengikat jiwa lebih kuat, pada Sang Juru Selamat.
Kamis, 10 Januari ‘06

Mami: an Enemy?

Mami is good, Mami is loving, Mami likes joking
She is smart, inisiative
Mami is hot-tempered, Mami is confronting, Mami is intimidating
She is ....immoral
Mami is ill badly, Mami is lonely, Mami has gone finally
Am I sad? Or happy?
The answer is still uneasy: I miss her but troubled by missing her
The mistery remains: She’s the one I love most or the one I don’t like .... most ?

Jum’at, 3 Februari ‘06

Tidak ada komentar: