Gaduh sekali di luar:
skandal politik, demo
buruh, BBM naik,
koruptor diadili, korupsi
tak juga henti,
pelanggaan HAM, ancaman terorisme,
amoralitas dilibas anarki
berjubah agama,
kecelakaan darat, laut,
udara, silih berganti.
Sementara ribut juga di dalam sini:
ambisi-ambisiku,
target-targetku,
deadline-deadline paper-ku, relasi-relasiku,
kabar kematian menerjang 3
kawan,
seorang sahabat terkena
sanksi dikeluarkan,
papi dan kakakku sakit
bergantian.
Aku lelah, penat.
Ingin teriak, berontak.
Ingin pasrah, menyerah.
But I choose to move on!
Oh Tuhan, tolong!
'Gar dalam sibuk kutau yang kuperlu dan kutuju,
'Gar dalam sibuk kutau yang kuperlu dan kutuju,
'Gar dalam bising tetap kudekap bathin yang hening,
'Gar dalam buramnya hari terus kutatap cermin jiwa bening,
‘tuk ingatkan lagi yang selalu Kau nilai penting:
‘tuk ingatkan lagi yang selalu Kau nilai penting:
Yakni being bukan doing.
1 Petrus 3:4
“...tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang
tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah
lembut dan tenteram, yang sangat berharga
di mata Allah.”
“Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan”
Markus 1:11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar