Rekan Sepanggilan, Menulislah!

Pengunjung yang terhormat, para saksi Kristus & para pelayan Tuhan, ini adalah blog mutiara DOA, SAAT TEDUH dan MEDITASI Kristen (kecuali sisipan-sisipan khususnya). Sebuah Kedai Doa, Warung SaTe, atau Kantin Yoga, terserah Anda menyebutnya. Kalo saya, ini Cafe Shalom:-) Lebih dari itu, blog ini adalah ajakan untuk menulis. Tulislah apa saja, selembar sehari, di diary atau jurnal pribadi. Don't worry, bahan-bahannya akan Tuhan kirim tiap hari, lewat berbagai macam situasi, Anda hanya tinggal mencatatnya dengan setia & sepenuh hati. Apapun genre-nya, semua bentuk tulisan itu bagus. Semua memastikan agar kita tak mudah lupa berkat dan pesan-Nya untuk jangka waktu sangat lama. Dan sudah barang tentu, tulisan Anda bisa jadi berkat buat sesama, asupan sehat bagi keluarga besar gereja-Nya. Selamat mencoba. Mulailah hari ini!

Sabtu, 10 Maret 2012

Melamun dan Berdiam itu Beda !

Refleksi, khusus Akhir Pekan:


Aku suka pejamkan mata, membiarkan pikiranku berkelana, kesana-kemari dengan bebasnya, begitu lincahnya. Merangkai sendiri kisah-kisahnya, tak dibatasi bingkai tema, tak dihambat geraknya oleh alur cerita. Tamasya jiwa, begitulah aku menyebutnya. Pikiran melanglang buana, mengalir kemana-mana tiada hentinya, seakan tak ada habisnya.
Seorang kawan menuduhku melamun saja, sindir aku dengan cerita tentang matinya ayam tetangga (lamunanku penyebabnya, katanya). Tentu saja ia becanda. Tapi aku sendiri tidak setuju istilahnya. Kami berbeda sudut mata : melamun itu melayang-layang dan hampa, tapi diamku itu self-talk, itu proses produktif, sarana berkarya. Lamunan itu barang mentah, tapi diamku itu mencerna, memindai makna. Mengapa?
Karena hidup ini berharga! Setiap peristiwa tidak perlu jadi sia-sia, semua ada maksud dan tujuan-Nya. Tiap kejadian di dunia ini, betapapun kecilnya, tidaklah sebatas yang nampak di permukaan saja, selalu ada gagasan-gagasan di bawahnya. Gagasan-gagasan itulah sinyal pesan-Nya, yang dibukakan pada kita, untuk diforward pada sesama, melalui ujung pena atau lidah kita. Itu mudah, karena syaratnya sederhana; yakni perlu jiwa yang hening, teduh dan sunyi. Mudah bukan? Lagipula tak perlu pulsa, tak perlu beaya.
Selamat berdiam, kawan! Sekali lagi: hanya perlu hati, kertas dan pena. Dan bila tak keberatan, Anda bisa bagikan mutiara-mutiara hikmat yang tertangkap pena Anda kepada dunia, seperti dalam blog ini, blog sayaJ.
Duduk, diam, berpikir tentang Allah.
Menatap, dan menatap Dia, O betapa nikmatnya.
Merenungkan pikiran-Nya, mendesahkan nama-Nya.
Tiada kegembiraan melampaui itu di dunia
(Frederick Faber)
Mazmur 51:6
Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat kepadaku.

Solo, September ‘06
nunggu dijemput majelis (diajak sarapan)

Tidak ada komentar: