Dalam hening kuawali hari indah,
menatap panorama alam nan indah:
gunung, pepohonan, awan, burung
terbang...
Bicara apa mereka tentang Allah?
Bukankah DIA pencipta mereka?
Benar saja, kudapat pelajarannya
:
Gunung itu anggun dalam diamnya,
puluhan, bahkan ratusan tahun
sudah ia ’berdiri’ di situ.
Dan pasti tetap di situ, tak
akan pindah selama hidupku.
Tiba-tiba aku sense akan kepastian kasih
setia Allahku.
Ini penting dan perlu, saat hati
dan nalar dijejal sebongkah ragu,
di tengah krisis dunia dan
bangsa yang tak kunjung menentu.
Ya, begitu tegas pesannya di
gendang bathinku:
Gunung itu pindah atau tidak,
tak masalah!
Krisis bangsa atau badai hidupku
berlanjut, kutakkan menyerah!
Sebabnya?
Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit
bergoyang, tetapi kasih
setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu
dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang,
firman TUHAN, yang mengasihani engkau. - Yesaya 54:10
Villa Asri Lestari-Batu, Raker
Staf Perkantas, 18 Juli’ 99
Di
balkon kamarku, menghadap Panderman Hill View
Tidak ada komentar:
Posting Komentar