Rekan Sepanggilan, Menulislah!

Pengunjung yang terhormat, para saksi Kristus & para pelayan Tuhan, ini adalah blog mutiara DOA, SAAT TEDUH dan MEDITASI Kristen (kecuali sisipan-sisipan khususnya). Sebuah Kedai Doa, Warung SaTe, atau Kantin Yoga, terserah Anda menyebutnya. Kalo saya, ini Cafe Shalom:-) Lebih dari itu, blog ini adalah ajakan untuk menulis. Tulislah apa saja, selembar sehari, di diary atau jurnal pribadi. Don't worry, bahan-bahannya akan Tuhan kirim tiap hari, lewat berbagai macam situasi, Anda hanya tinggal mencatatnya dengan setia & sepenuh hati. Apapun genre-nya, semua bentuk tulisan itu bagus. Semua memastikan agar kita tak mudah lupa berkat dan pesan-Nya untuk jangka waktu sangat lama. Dan sudah barang tentu, tulisan Anda bisa jadi berkat buat sesama, asupan sehat bagi keluarga besar gereja-Nya. Selamat mencoba. Mulailah hari ini!

Rabu, 30 Mei 2012

Ketika Babak Hidup Melambat

Di Jakarta atau kota besar lainnya ada penggal-penggal jalan titik kemacetan;
Itu seperti 200 meter sebelum dan sesudah terminal, 100 meter sekitar pertigaan tempat angkot mangkal cari penumpang, 100 meter sebelum pintu tol, atau sepanjang rute di bawah jalan layang penuh orang jualan di trotoar.

Itulah saat-saat laju kendaraan kita terpaksa melambat; sekaligus itu saat-saat kita tergoda untuk marah atau sekedar kesal, merasa dirugikan, oleh panas knalpot kendaraan yang berbaris rapat, merasa waktu berharga sia-sia terbuang, merasa dihambat sampai ke tujuan.

Jika hidupmu sedang terasa demikian, kawan,
Ijinkan aku barbagi pandangan, sekedar mengingatkan; bahwa beberapa jengkal di depan, laju kehidupanmu akan kembali lancar. Sesaat saja ruang gerakmu terasa sesak dan telingamu sarat klakson menyalak, sesudah itu ritme hidup akan kembali normal.

Jadi lebih baik manfaatkan moment-moment melambat itu, kawan;
Latih kesabaran, jinakkan bakat ketergesaan, bahkan jadikan ia goa doamu. Desahkan doa-doa tentang banyak hal, dari nasib buruh hingga berbagai konflik horisontal, terutama tentang kemacetan moral dan polusi nurani  para pemimpin bangsamu itu.
Kuyakin sorga terharu, Sang Khalik tergerak curahkan rahmat, melihat titik kemacetan penuh udara kemarahan itu jadi penuh wangi dupa doa syafaat
Niscaya di tiap moment hidup yang memaksa melambat, kamu selalu siap; bukan dengan hati pasrah, melainkan dengan kreatifitas mendulang baragam manfaat, sehingga di masa-masa penat, hidupmu tetap jadi berkat.

Jakarta, 19 Feb 2012

Tidak ada komentar: