Rekan Sepanggilan, Menulislah!

Pengunjung yang terhormat, para saksi Kristus & para pelayan Tuhan, ini adalah blog mutiara DOA, SAAT TEDUH dan MEDITASI Kristen (kecuali sisipan-sisipan khususnya). Sebuah Kedai Doa, Warung SaTe, atau Kantin Yoga, terserah Anda menyebutnya. Kalo saya, ini Cafe Shalom:-) Lebih dari itu, blog ini adalah ajakan untuk menulis. Tulislah apa saja, selembar sehari, di diary atau jurnal pribadi. Don't worry, bahan-bahannya akan Tuhan kirim tiap hari, lewat berbagai macam situasi, Anda hanya tinggal mencatatnya dengan setia & sepenuh hati. Apapun genre-nya, semua bentuk tulisan itu bagus. Semua memastikan agar kita tak mudah lupa berkat dan pesan-Nya untuk jangka waktu sangat lama. Dan sudah barang tentu, tulisan Anda bisa jadi berkat buat sesama, asupan sehat bagi keluarga besar gereja-Nya. Selamat mencoba. Mulailah hari ini!

Minggu, 20 Mei 2012

Raport Kebangkitan Nasional Kita Hari ini

Sisipan, Hari Kebangkitan Nasional

Pesta demokrasi terjadi hampir tiap hari; di dunia bisnis ada Rapat Umum Pemegang Saham. Di ranah politik ada pembahasan dan pengesahan Undang-undang di gedung dewan, dll. Bersyukur di seminariku dulu ada RUA, Rapat Umum Anggota (sema SAAT). Di gereja? Rapat majelis, dll.

Aku jadi ingat Boedi Oetomo dll. di tahun 1908 itu, diary. Mereka dan juga tahun-tahun itu merupakan tonggak momentum kebangkitan, benih kebebasan berorganisasi dan berdemokrasi di Republik ini. Kami bisa lakukan acara-acara hari ini merupakan buah dari peristiwa-peristiwa yang memuncak tgl 20 Mei seratus empat tahun yang lalu itu. What Mr. Oetomo did had paved the way of democracy for us. I hope and pray that what we are doing right now will pave a better way for our next generation in this country.

Makin dipikir, makin mengharukan lo, diary. Gimana ngga’, bisa dibilang itu moment peralihan bangsaku masuki era yang lebih beradab; dari era perlawanan senjata ke era perlawanan politis, dari kultur adu otot ke kultur adu nalar. So, I see no reason not to feel indebted to and thankful to people/the leaders and the year of that 1908, meski di tengah keprihatinanku melihat bayi demokrasi itu telah lewati masa usia kakek-kakek (104 th !) namun perilakunya bagai kakek yang childish, bahkan autis!, karena kulihat keputusan-keputusan penting bangsa ini masih sering merupakan produk-produk pemaksaan individu/kelompok tertentu yang lakukan money-abuse dan power abuse.

Mencermati alotnya dan mahalnya beaya proses demokrasi di gedung dewan maupun di tiap pemilu kada hari ini, mencermati konflik horisontal antar sesama anak bangsa yang makin marak tahun-tahun terakhir ini, aku ga tahu, diary, berapa grade proses demokrasi bangsaku hari ini tergolong level elementary, intermediate atau advanced. Yang jelas aku tetap puas akan prosesnya, ada banyak suara, ada pro dan kontra, itu tanda minimal yang bisa kita ikuti, ga seperti lembaga yudikatif dan legislatif era Soeharto yang cuma seperti Paduan Suara. Terdengar dan tampak indah harmoni, namun sesungguhnya secara de facto hukum dipasung dan demokrasi dikebiri.

Well, kita doakan dan terus nantikan membaiknya kualitas (baik secara teknik maupun etik) demokrasi bangsa kita ini. Hidup para pejuang demokrasi !!!


Jakarta, Harkitnas 20 Mei 2012
Menyimak trending topik media 2 minggu terakhir ini:
Evakuasi korban Sukhoi dan Kontroversi konser Lady Gaga

Tidak ada komentar: