Rekan Sepanggilan, Menulislah!

Pengunjung yang terhormat, para saksi Kristus & para pelayan Tuhan, ini adalah blog mutiara DOA, SAAT TEDUH dan MEDITASI Kristen (kecuali sisipan-sisipan khususnya). Sebuah Kedai Doa, Warung SaTe, atau Kantin Yoga, terserah Anda menyebutnya. Kalo saya, ini Cafe Shalom:-) Lebih dari itu, blog ini adalah ajakan untuk menulis. Tulislah apa saja, selembar sehari, di diary atau jurnal pribadi. Don't worry, bahan-bahannya akan Tuhan kirim tiap hari, lewat berbagai macam situasi, Anda hanya tinggal mencatatnya dengan setia & sepenuh hati. Apapun genre-nya, semua bentuk tulisan itu bagus. Semua memastikan agar kita tak mudah lupa berkat dan pesan-Nya untuk jangka waktu sangat lama. Dan sudah barang tentu, tulisan Anda bisa jadi berkat buat sesama, asupan sehat bagi keluarga besar gereja-Nya. Selamat mencoba. Mulailah hari ini!

Sabtu, 14 Januari 2012

Our Precious Moment

Refleksi khusus akhir pekan:


Seminariku Ultah ke 50, semua sibuk. Aku Sie Keamanan, urus keamanan mobil tamu di lahan parkir Markas TNI AL dekat kampus. Kemarin terkesan lihat prajurit-prajurit AL itu lakukan “ritual” mereka, naikkan sang Merah Putih. Di awali dan diiringi bunyi-bunyian peluit, seperti di kapal perang kode-kode bunyinya. Tiap pagi lo mereka lakukan ritual itu.
Jadi, meski jauh dari laut dan dari kapal perang, mereka tetap bisa jaga semangat dan kesadaran serta kebanggaan sebagai prajurit laut Indonesia. Saat lakukan ritual itu mereka tampak gagah. Tapi apakah mereka pernah jenuh, bosan ? Bisa jadi mereka sering bosan dan melakukannya sekadar formalitas saja, tapi toh mereka tetap melakukannya, dengan gagah!
Tadi pagi terkesima lagi. Saat amati beberapa prajurit AL itu lakukan ritual pagi itu, ternyata selama proses naikkan bendera berlangsung, personil-personil lain hentikan aktivitas mereka masing-masing dan ikut hormat; yang sedang main tenis, yang sedang kerja bakti, yang dekat, yang jauh, semua ambil sikap tegap, hormat ke arah bendera Merah Putih.
Kawan, sesungguhnya itu paralel dengan pengalaman kita lakukan ritual rutin kita bersaat teduh, yakni:
-         Saat Teduh bisa jaga spirit, kesadaran dan kebanggaan kita sebagai prajurit Kristus.
-         Bosan atau jenuh kita mustinya bisa tetap lakukan Saat Teduh dengan baik, karena kita duduk di hadapan Dia yang mengasihi kita (dibanding mereka yang berdiri di hadapan tiang besi dan kain merah putih yang impersonal itu).
Ritual pengibaran bendera negara, lambang harga diri dan kebanggaan bangsa, itulah precious moment, saat-saat berharga bagi mereka. What about your precious divine-moments with HIM, kawan? Di hari-hari sibukmu, akankah, relakah, beranikah kita hentikan aktivitas apapun pada saat-saat spesial bersama Allah itu demi hormat sepenuh pada Pencipta dan Juru Selamatmu?

Ibrani 10: 19-21  Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri, dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
Mazmur 17:15  Tetapi aku, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.

SAAT, 20 September ‘02

Tidak ada komentar: