Rekan Sepanggilan, Menulislah!

Pengunjung yang terhormat, para saksi Kristus & para pelayan Tuhan, ini adalah blog mutiara DOA, SAAT TEDUH dan MEDITASI Kristen (kecuali sisipan-sisipan khususnya). Sebuah Kedai Doa, Warung SaTe, atau Kantin Yoga, terserah Anda menyebutnya. Kalo saya, ini Cafe Shalom:-) Lebih dari itu, blog ini adalah ajakan untuk menulis. Tulislah apa saja, selembar sehari, di diary atau jurnal pribadi. Don't worry, bahan-bahannya akan Tuhan kirim tiap hari, lewat berbagai macam situasi, Anda hanya tinggal mencatatnya dengan setia & sepenuh hati. Apapun genre-nya, semua bentuk tulisan itu bagus. Semua memastikan agar kita tak mudah lupa berkat dan pesan-Nya untuk jangka waktu sangat lama. Dan sudah barang tentu, tulisan Anda bisa jadi berkat buat sesama, asupan sehat bagi keluarga besar gereja-Nya. Selamat mencoba. Mulailah hari ini!

Selasa, 03 Januari 2012

Spirit Evaluasi vs Konklusi

Coretan khusus  Akhir-Awal Tahun:

Natal dan tahun baru...
selalu kalimat-kalimat bijak.
selalu ajakan evaluasi
selalu bahasa-bahasa nasehat
selalu ajakan membuat keputusan yang tepat
Tapi selalu perlu dan baikkah evaluasi dan kesimpulan itu?

Kawan, ini yang kudapat:
Being evaluative is okay, but being conclusive is bad.
Karena...

evaluasi selalu bersifat tentative, temporer, sementara,
sedangkan konklusi selalu terasa final.
Being evaluative selalu sisakan ruang dan keyakinan
bahwa hasil evaluasiku itu tidak bersifat permanen,
tidak berlaku umum (tidak harus benar bagi situasi orang lain).
Being evaluative itu sisakan kedewasaan untuk akui
bahwa evaluasiku benar dan situasi orang lain juga bisa benar.

Sebaliknya, being conclusive  itu matikan matikan sense of growth.
Membunuh kesadaran bahwa diriku masih bisa bertumbuh ke fase baru,
Ke paradigma baru, yang lebih utuh.
Being conclusive juga membunuh kapasitas berempati pada situasi-kondisi-dunia orang lain.
Karena ia melatih pikiran dan sikap kita menjadi judmental!

So, mari kita lewati dan tinggalkan 2011 ini.
Silahkan evaluasi, tapi jangan biarkan kesimpulannya jadi kaca mata kuda, kawan.
Bukankah kita percaya Allah pimpin kita selangkah demi selangkah?
Bukankah Allah itu Allah yang menghargai proses, bukan hasil?
Maka jangan ijinkan hidup dan pelayananmu dikontrol dan didikte
evaluasi dan kesimpulan-kesimpulan, kawan.

Antisipasilah 2012, tapi beri ruang bagi kejutan-kejutan, bagi interupsi-interupsi.
Ijinkan tahun 2012 bawa kita pada petualangan-petualangan baru.
Itulah hidup yang menghargai proses. Jenis hidup yang tidak bisa kita kontrol,  
namun yang lebih bikin kita bergantung pada Tuhan.

Selamat Tahun Baru, kawan!

Tangerang, akhir 2011-awal 2012
(Sambil tatapi langit bertabur warna-warni kembang api, dua bait doa terucap): Smoga aku, istri dan anakku jadi tim yang lebih baik sepanjang tahun 2012. Smoga setelah malam ini, kita semua menjadi pribadi-pribadi yang lebih baik, jadi bangsa yang lebih baik.  Amin.

Tidak ada komentar: