Rekan Sepanggilan, Menulislah!

Pengunjung yang terhormat, para saksi Kristus & para pelayan Tuhan, ini adalah blog mutiara DOA, SAAT TEDUH dan MEDITASI Kristen (kecuali sisipan-sisipan khususnya). Sebuah Kedai Doa, Warung SaTe, atau Kantin Yoga, terserah Anda menyebutnya. Kalo saya, ini Cafe Shalom:-) Lebih dari itu, blog ini adalah ajakan untuk menulis. Tulislah apa saja, selembar sehari, di diary atau jurnal pribadi. Don't worry, bahan-bahannya akan Tuhan kirim tiap hari, lewat berbagai macam situasi, Anda hanya tinggal mencatatnya dengan setia & sepenuh hati. Apapun genre-nya, semua bentuk tulisan itu bagus. Semua memastikan agar kita tak mudah lupa berkat dan pesan-Nya untuk jangka waktu sangat lama. Dan sudah barang tentu, tulisan Anda bisa jadi berkat buat sesama, asupan sehat bagi keluarga besar gereja-Nya. Selamat mencoba. Mulailah hari ini!

Selasa, 24 Juli 2012

Gemah Ripah Loh Jinawi Semu

Refleksi Hidup Beriman:

Media memberitakan bahwa perempuan cantik yang bunuh diri lompat dari balkon apartemennya itu dikenal sebagai pribadi yang bahagia dari rumah tangga yang limpah harta, tak heran aksi nekatnya membuat terkejut tetangga dan orang-orang yang mengenalnya. Rupanya yang mereka kenal tentang perempuan itu sebatas "Sawang Sinawang" saja. Sawang artinya ‘melihat,’ Sinawang artinya ‘dilihat,’ yang setelah digabungkan membentuk satu falsafah, kearifan lokal orang Jawa. Falsafah ini mengingatkan, bahwa seringkali kita melihat kondisi orang lain hanya sebatas kulit, sebatas yang nampak, sering tidak melihat kedalamannya. Ada orang nampaknya serba kelimpahan, ternyata orang itu banyak hutangnya, Ada yang nampak sangat bahagia, ternyata stressful hidupnya. Kisah-kitah dalam Alkitab juga kerap mengingatkan kita agar tidak Sawang Sinawang saja.
Ini tentang sebuah bangsa. Moab memang bangsa seperti itu: makmur, aman dan tentram. Dalam kegaduhan konflik politik bangsa-bangsa waktu itu, ia seolah tak tersentuh, terisolasi dari petaka perang, terhindarkan dari bencana-bencana perang. Tuhan ibaratkan mereka seperti anggur yang kualitasnya terjaga. Bisalah ia disebut zambrud Timur Tengah. Patutlah bangsa lain termasuk umat Tuhan iri terhadap kesejahteraan mereka. Tapi betulkah mereka aman? Firman Tuhan yang datang melalui mulut nabi Yeremia mengungkap ungkap apa yang tak dilihat manusia, tercatat di Alkitab, Yeremia 48:1-20. Kenyataannya: bangsa yang aman tentram ini ternyata dalam bahaya besar! Dari mana? Dari apa?
Bahaya besar yang mengancam mereka itu ternyata dari Tuhan sendiri (ay 12): “Akan tiba saatnya…” soon or later, tak terhindarkan, tinggal tunggu waktu saja. Bejana keamanan dan kemakmuran mereka akan pecah, kebahagiaan mereka akan tumpah, terbuang dan hilang semuanya. Memang kedengarannya dan nampaknya ini mustahil bisa terjadi. Tapi ini sabda ilahi, maka jelas akan sungguh terjadi. Bangsa yang tentram-makmurnya bikin iri ini akan habis sejarahnya secara ngeri. Apa sebab?
Dosa utama mereka klasik ternyata, penyembahan berhala. Mereka menyembah dan andalkan yang selain Yahweh (ay 13-14). Bangsa ini memuja dan berterima kasih pada sebuah dewa, Kamos, yang sama sekali tak andil apa-apa atas kemakmuran dan keamanan mereka. Yahweh adalah Allah yang cemburu, wajar Ia murka atas ketidaktahu-dirian mereka. Tidak tahu bukan kesalahan fatal, tapi tak mau tahu setelah diberitahu, itu celaka. Sebagai Pencipta, jelas Allah berhak murka. Segala sumber daya alam dan segala kebisaan mereka itu dari Dia.
Dosa kedua mereka yang fatal adalah kesombongan. Mereka mengandalkan kemampuan perang mereka (ay 14). Kesombongan itu mata rantai dari penolakan akan keberadaan dan ke-sumber-an Allah. Orang yang tidak mengakui Allah dalam konsep, perkataan atau perilaku, logis bila sukses dan gagalnya dikembalikan pada kemampuannya sendiri. Singkatnya, orang yang a-theis otomatis akan berpola pikir dan berpola laku humanis-egosentris. Manusia sebagai pusat, center, bukan Allah.
So, what’s the lesson? Dua hal, kawan: Pertama, jangan iri pada seseorang atau pihak yang sukses dengan cara kejahatan, di luar hukum Tuhan, sebaliknya mari belajar taruh belas kasihan pada mereka, karena sudah jelas kesejahteraan mereka itu sementara. Soon or later, penghukuman dari Yang Maha Adil akan datang atas mereka. Kejatuhan mereka total dan cepat, dan itu bukan perkara sulit buat Allah. Lebih bagus lagi jika belas kasihan itu kita ekspresikan dengan memberitahu mereka tentang Allah.
Kedua, jangan sombong dan bangga atas semua yang kita bisa dan kita punya. Ingat, segalanya dari Dia dan untuk kemuliaan Dia; jangan andalkan angpao weddingmu, jangan bersandar pada besaran gajimu, beratnya pundi-pundi tabunganmu,  atau besarnya kekuasaan jabatanmu. Hidup kita harus mengandalkan Tuhan, rumah tangga kita harus bersandar pada Tuhan. Ya, sukses kita atau rumah tangga kita harus dalam konteks relasi dan devosi yang benar pada Yahweh, Kristus! Agar apa? Agar kisah gemah ripah loh jinawi semu atau shalom semu Moab dan hukuman Allah atasnya tak kita ulang, kawan! Agar kita tak perlu lompat dari ketinggian, agar kejatuhan atau kematian kita tak mengagetkan tetangga atau kenalan di dalam budaya kita yang masih suka Sawang Sinawang, karena itu adalah seburuk-buruknya kesaksian anak Tuhan!

Mazmur (Asaf) 73:1-6, 17-19

Sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka yang bersih hatinya. Tetapi aku, sedikit lagi maka kakiku terpeleset, nyaris aku tergelincir. Sebab aku cemburu kepada pembual-pembual, kalau aku melihat kemujuran orang-orang fasik. Sebab kesakitan tidak ada pada mereka, sehat dan gemuk tubuh mereka; mereka tidak mengalami kesusahan manusia, dan mereka tidak kena tulah seperti orang lain. Sebab itu mereka berkalungkan kecongkakan dan berpakaian kekerasan.....sampai aku masuk ke dalam tempat kudus Allah, dan memperhatikan kesudahan mereka. Sesungguhnya di tempat-tempat licin Kautaruh mereka, Kaujatuhkan mereka sehingga hancur. Betapa binasa mereka dalam sekejap mata, lenyap, habis oleh karena kedahsyatan!


Jakarta, 24 Juli 2012
Renungan pagi

Tidak ada komentar: