Diri sejati? O, dia bisa menipu, kawan:
Ramah, lembut? Tidak, yang
benar keras, ketus.
Patuh, lentur? Nggak, yang
betul liar, ogah diatur.
Sabar? Bukan, itu marah
yang ditekan, menghindar.
Lesung pipi manis? Benar,
tapi relung hati pahit!
Diri ideal? O, ini yang harus kita upayakan:
praus, praotes, meekness, humility dan obedience itu
seperti Musa itu, terlebih
seperti Yesus itu,
itu yang kumau:
Keras di waktu dan konteks
yang pas;
Marah kala keadilan dan
kebenaran dirampas;
berkata benar tanpa merasa
paling benar;
Lepas topeng, pasang
kesejatian,
bongkar kemasan, berulang isi
ditata ulang;
Ijinkan watak asli keluar, bongkar kepalsuan,
O itu rute sulit yang panjang, kawan,
namun menuju diri ideal, praotes yang Yesus teladankan!
Sedia diproses, dibentuk, vertikal-horisontal.
Menyembah DIA lebih dalam, kasihi sesama lebih maksimal
O itu rute sulit yang panjang, kawan,
namun menuju diri ideal, praotes yang Yesus teladankan!
Buahnya pasti rasa
syukur, tentram sekaligus ketidak-layakan.
Dan bumi itu, kuwarisi sekarang atau kelak, tak jadi soal!
Berbahagialah orang yang lemah lembut,
karena mereka akan
memiliki bumi
Matius 5:5
SAAT, Chapel Pagi, Kamis, 8 Sept ‘05
Inspired by kotbah teman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar