Rekan Sepanggilan, Menulislah!

Pengunjung yang terhormat, para saksi Kristus & para pelayan Tuhan, ini adalah blog mutiara DOA, SAAT TEDUH dan MEDITASI Kristen (kecuali sisipan-sisipan khususnya). Sebuah Kedai Doa, Warung SaTe, atau Kantin Yoga, terserah Anda menyebutnya. Kalo saya, ini Cafe Shalom:-) Lebih dari itu, blog ini adalah ajakan untuk menulis. Tulislah apa saja, selembar sehari, di diary atau jurnal pribadi. Don't worry, bahan-bahannya akan Tuhan kirim tiap hari, lewat berbagai macam situasi, Anda hanya tinggal mencatatnya dengan setia & sepenuh hati. Apapun genre-nya, semua bentuk tulisan itu bagus. Semua memastikan agar kita tak mudah lupa berkat dan pesan-Nya untuk jangka waktu sangat lama. Dan sudah barang tentu, tulisan Anda bisa jadi berkat buat sesama, asupan sehat bagi keluarga besar gereja-Nya. Selamat mencoba. Mulailah hari ini!

Kamis, 28 Juni 2012

Bapak Ibu Dosen

O, mereka itu seperti orang tua yang penuh cinta,
Yang siap menolong dan cukupi kebutuhan kita
Yang siap atasi segala kesulitan kita
Yang siap lakukan apa saja untuk anak-anaknya
Kecuali bicara empat mata dengan tidak tergesa
Karena mereka sibuk bekerja untuk Allah kita

Saya makin sadari saya (dan teman-teman di sini) butuh ngobrol, dari hati ke hati, dengan teman lain, dengan bapak-ibu dosen. Bapak ibu dosen sudah baik, sudah beritikad ramah, mau dekat, ingin terlibat. Tapi saya bisa berpikir realistis:
bapak-ibu dosen sibuk, saya sibuk
Bapak-ibu dosen bisa, saya tidak bisa
Saya bisa, bapak-ibu dosen pas tidak bisa.
(apalagi kelak di kampus baru dengan komunitas yang lebih besar lagi itu ya pak??)
                                                                                                                      

Catt:
-       Judul di atas bisa diganti “mahasiswa,” dan kata “orang tua” bisa diganti “anak-anak.”  Ini adalah gambaran betapa sibuknya kami di SAAT.  Waktu terlalu berharga bila “dibuang” untuk membangun relasi akrab dengan diskusi empat mata.  Kami adalah sekelompok orang baik dan penuh kasih yang terjebak oleh padatnya tuntutan mengajar-belajar  


Arief Margono 18, Agustus 2006

Tidak ada komentar: