Rekan Sepanggilan, Menulislah!

Pengunjung yang terhormat, para saksi Kristus & para pelayan Tuhan, ini adalah blog mutiara DOA, SAAT TEDUH dan MEDITASI Kristen (kecuali sisipan-sisipan khususnya). Sebuah Kedai Doa, Warung SaTe, atau Kantin Yoga, terserah Anda menyebutnya. Kalo saya, ini Cafe Shalom:-) Lebih dari itu, blog ini adalah ajakan untuk menulis. Tulislah apa saja, selembar sehari, di diary atau jurnal pribadi. Don't worry, bahan-bahannya akan Tuhan kirim tiap hari, lewat berbagai macam situasi, Anda hanya tinggal mencatatnya dengan setia & sepenuh hati. Apapun genre-nya, semua bentuk tulisan itu bagus. Semua memastikan agar kita tak mudah lupa berkat dan pesan-Nya untuk jangka waktu sangat lama. Dan sudah barang tentu, tulisan Anda bisa jadi berkat buat sesama, asupan sehat bagi keluarga besar gereja-Nya. Selamat mencoba. Mulailah hari ini!

Jumat, 29 Juni 2012

Keqi !

Pada para kurus aku keqi.
          Dekat mereka pertegas obesitas diri ini.

Pada para kurus rakus aku makin keqi,
          apalagi pada ciemei-ciemei berbody sedan
          tapi muatan truck, atau tiesung-tiesung imut
tapi porsinya amit-amit.

Mereka yang doyan makan, kambing hitamnya kami.
Mereka yang dikasihani, yang dituduh kami.
Padahal orang gemuk makannya cenderung hati-hati.

Aku mau dunia tahu kebenaran ini.
Aku ingin di ruang makan asrama ini
(juga di rumah-rumah pesta) ada peringatan ini:

          “AWAS SI KURUS RAKUS!”

Itu yang betul, bukannya awetkan prasangka
bahwa orang gemuk itu kurang penguasaan diri.
Huh, keqi!


Memikirkan Ulang Kerakusan: Kita biasanya mengasosiasikan orang yang rakus dengan orang-orang kegemukan dalam pesta pora Romawi kuno. Tetapi kita tidak bisa menilai kerakusan dari penampilan jasmaniah belaka. Beberapa orang gemuk “dikutuk” dengan masalah-masalah kelenjar sedangkan orang-orang yang sangat rakus lainnya “diberkati” dengan suatu tingkat metabolisme yang tinggi—sehingga mereka terlihat ramping dan kurus bahkan setelah terbiasa makan terlalu banyak.(Paul R. Stevens, Taking Your Soul to Work)

Asrama SAAT, Pebruari 2005
-Ruang Makan, Meja no. 18-

Tidak ada komentar: